Kontroversi Logo Baru PSI: Dari Bunga Mawar ke Gajah Merah

Kontroversi Logo Baru PSI: Dari Bunga Mawar ke Gajah Merah
Kontroversi Logo Baru PSI: Dari Bunga Mawar ke Gajah Merah (psi.id)
0 Komentar

KURASI MEDIA – PSI resmi memperkenalkan logo barunya menjelang Kongres nasional—berubah dari ikon kepalan tangan dengan mawar menjadi simbol gajah dengan kepala merah dan badan hitam, dilengkapi slogan “PSI Partai Super Tbk”. Langkah rebranding ini memunculkan beragam tanggapan publik dan politisi.

Makna Logo Baru

Menurut pengamat desain, logo baru PSI bergambar gajah mencerminkan nilai seperti kekuatan, kebijaksanaan, kesetiaan, dan keberuntungan. Kombinasi warna merah-hitam-putih punya filosofi tersendiri: merah (keberanian), hitam (keteguhan), putih (kesucian) simbol yang dianggap lebih modern dan mudah dikenali oleh generasi muda.

Logo ini akan diumumkan resmi oleh Dewan Pembina PSI dalam Kongres. Ketua PSI, Kaesang Pangarep, menyatakan keputusan logo dibuat oleh Dewan Pembina.

Baca Juga:Wacana Dirikan Partai Baru, Elon Musk Dapat Dukungan 80 Persen dari WarganetPartai Ummat Deklarasi Dukungan ASIH, Sebut Syaikhu-Ilham Pemimpin Ideal

Pro-Kontra dari Berbagai Pihak

  1. Politisi PDIP: Ferdinand Hutahaean menertawakan perubahan ini. Ia menyindir PSI ingin menandingi kekuatan PDIP (logo banteng) dengan mengganti ikon logo ke gajah pdipmenyebut PSI “pragmatis” dan tak punya ketokohan.
  2. Pengamat Politik: Lili Romli (BRIN) menilai rebranding PSI ditujukan untuk menampilkan citra dekat dengan Presiden Jokowi. Adi Prayitno menambah bahwa warna hitam-merah bisa jadi strategi guna menarik pemilih PDIP.
  3. Ahli Desain Visual: Praktisi ISI Solo nilai logo lebih simpel, fleksibel, dan cocok untuk partai muda. Namun ia menunggu penjelasan resmi mengenai maknanya.

Evaluasi Efektivitas Rebranding

Berdasarkan analisis dari Kompas, rebranding baru ini dipandang sebagai langkah visual modern menjelang Kongres dan Pemilu 2029. Namun, kritik menyebut perubahan logo belum cukup jika tidak disertai revitalisasi program dan komunikasi politik yang transparan.

Beberapa kalangan menilai bahwa strategi branding PSI cukup efektif secara visual namun perlu dibarengi perubahan ideologis nyata untuk menarik dan mempertahankan dukungan publik, khususnya generasi muda.

Rebranding logo PSI dari mawar menjadi gajah memicu debat tajam. Meski disambut positif dari sisi estetika dan pemetaan citra sebagai “Partai Super”, langkah ini juga jadi sorotan tajam dari rival politik, pengamat, dan masyarakat yang mempertanyakan makna di balik simbol baru tersebut. Bagi PSI, tantangannya kini adalah memastikan identitas visual ini disertai komitmen terhadap program dan sikap politik nyata agar resonansi publik lebih kuat. (*)

0 Komentar