Pelajar SMA di Garut Tewas Bunuh Diri, Diduga Alami Perundungan dan Tekanan Akademik

Seorang siswa dilaporkan bunuh diri diduga karena dibully
Seorang siswa SMA di Kabupaten Garut dilaporkan bunuh diri diduga karena dibully (ilustrasi: freepik.com)
0 Komentar

“Saya sebelumnya ingin mengucapkan turut berbela sungkawa, terkait adik kita yang kemarin meninggal dunia dan diduga karena bullying,” katanya.

“Saya sudah minta (UPTD) PPA mengawal dan sudah dilakukan pendampingan. Jadi sebenarnya agak terkejut, harusnya pendampingan selanjutnya tanggal 17, ternyata sudah keburu dipanggil sama Allah,” tambahnya.

Respon Pihak Sekolah

Pihak sekolah SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi kemudian membantah adanya tindakan bullying terhadap siswa tersebut di sekolahnya. Dadang menuturkan jika pihak sekolah tidak mendapat laporan perundungan atau pengeroyokan yang terjadi.

Baca Juga:Jadwal Sholat di Bandung Hari Ini, Kamis 17 Juli 2025Singkatan-singkatan Bahasa Inggris yang Perlu Dikuasai Gen-z

“Munculnya istilah pem-bully-an itu setelah anak tidak naik (kelas), itu sebenarnya kronologi kenapa mengatakan SMAN 6 itu ada pem-bully-an,” kata Dadang.

Dadang juga mengkonfirmasi jika anak tersebut tidak naik kelas. Kata Dadang, anak tersebut tidak naik kelas karena nilai dari tujuh mata pelajaran tidak tuntas. Hal ini bahkan sudah dibicarakan dengan orang tua siswa.

“Saat pembagian raport, pihak orangtua pun kembali dipanggil dan disampaikan bahwasanya anaknya tidak naik kelas,” tutur Dadang.

Kejadian ini menjadi perhatian serius dan tidak bisa diabaikan menginat dampak perundungan sangat tidak bisa disepelekan dan khawatir berujung pada tragedy seperti ini. **

0 Komentar