KURASI MEDIA – Pesta pernikahan putri Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, di Alun-alun Garut berubah menjadi duka mendalam. Tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat kerumunan massa yang tak terkendali saat resepsi rakyat yang digelar terbuka untuk umum.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Jumat (18/7), saat ribuan warga memadati alun-alun untuk mengikuti rangkaian acara dan pembagian makanan gratis yang disebut-sebut mencapai 5.000 porsi.
Korban Tewas Termasuk Anggota Polisi
Korban meninggal dunia di antaranya seorang anggota Polri, Bripka Cecep Saeful Bahri, yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Garut Kota. Bripka Cecep sempat membantu mengevakuasi warga yang pingsan akibat berdesakan. Namun tak lama setelah kondisi mulai terkendali, ia dilaporkan pingsan dan kemudian meninggal dunia.
Baca Juga:Polisi Jadi Salahsatu Korban Tragedi Maut di Resepsi Pernikahan anak Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati GarutPernikahan Putra KDM dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina Berujung Duka, 3 Meninggal Dunia dalam Kerumunan
Selain itu, dua warga sipil lainnya, yakni Vania Aprilia (8) dan Dewi Jubaedah (61), juga dinyatakan meninggal usai terinjak dalam kerumunan saat mengantre makanan di area alun-alun.
Pengamanan dan Manajemen Massa Dipertanyakan
Banyak pihak menyoroti kurangnya manajemen pengamanan dan kontrol massa dalam kegiatan ini. Sejumlah saksi mata menyebut, pengunjung sudah memadati alun-alun sejak pukul 08.00 WIB karena informasi pembagian makanan tersebar luas di media sosial.
“Gerbang dibuka hanya sedikit dan itu menyebabkan orang-orang saling dorong. Banyak yang jatuh, termasuk anak kecil,” ujar Neulis, seorang pedagang yang ikut membantu menyelamatkan korban.
Pemerintah Daerah Diminta Bertanggung Jawab
Sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis hak sipil mendesak Pemerintah Kabupaten Garut dan penyelenggara untuk bertanggung jawab secara moral dan hukum. Mereka juga meminta evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan publik berskala besar, terutama yang melibatkan tokoh pejabat. (*)