KURASI MEDIA – Suara riang tawa dan penuh suka cita dalam pernikahan anak KDM yang digelar pada hari Rabu 16 Juli 2025 kemarin, seketika berubah menjadi suasana lara dan mencekam.
Pekik tangis pun menggema jelas di tengah-tengah kerumunan acara Panggung Hiburan Rakyat, pria, wanita, lansia, balita, semua bersatu padu dalam rasa ketakutan yang sama.
Hingga akhirnya diketahui terdapat 3 korban yang dinyatakan meninggal dunia, dalam pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina di Pendopo Kabupaten Garut tersebut.
Baca Juga:Pesta Rakyat di Acara Pernikahan Anak KDM Berujung Duka: 3 Orang Meninggal DuniaPolisi Jadi Salahsatu Korban Tragedi Maut di Resepsi Pernikahan anak Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut
Siapa sangka pernikahan anak KDM yang sejatinya akan diwarnai gegap gempita, harus menjadi kenangan penuh duka bagi para keluarga korban.
Berangkat dari tragedi berdarah di Garut ini, memunculkan pertanyaan-pertanyaan di benak masyarakat dalam mencari jawaban yang masih tertutup rapat-rapat.
Mengenai apa yang melandasi histeria massal dalam pesta rakyat di pernikahan anak KDM tersebut? Bagaimana kronologinya?
Siapa sosok yang harus bertanggung jawab dalam tragedi berdarah ini, apakah kedua pengantin, pihak keamanan, tim penyelenggara atau mungkin Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sendiri?
Hingga kini pihak aparat, terus menggali informasi-informasi terbaru dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk Maula Akbar dan Putri Karlina. Guna menemukan kebenaran yang belum terungkap di pesta pernikahan anak KDM.
Bagaimana kronologi tragedi pesta rakyat pernikahan Anak Dedi Mulyadi?
Peristiwa ini bermula saat ribuan warga sekitar berdesakan untuk berebut masuk ke area pendopo melalui pagar setinggi 4 meter yang dijaga oleh petugas.
Pagar yang menjadi satu-satunya akses masuk ini pun tidak dibuka sepenuhnya, sementara warga kian membludak setiap waktunya.
Baca Juga:Pernikahan Putra KDM dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina Berujung Duka, 3 Meninggal Dunia dalam KerumunanDeretan Fakta Tragedi Berdarah Pesta Nikah Anak KDM di Garut
Warga yang telah menunggu lama, untuk mendapatkan makanan gratis tersebut akhirnya nekat menerobos ke area acara. Alhasil, kericuhan pun tak dapat dihindari.
Seorang warga di sana, Nelis mengaku bahwa saat kejadian memang terjadi kepadatan hingga mengakibatkan warga berdesakkan.
Nelis bahkan harus melihat kejadian yang kurang menyenangkan di depan matanya langsung, saat menyaksikan banyak warga terjatuh pingsan akibat kelelahan setelah berupaya mengantre berjam-jam agar bisa masuk ke area pendopo.