“Lewat aplikasi ini, kita bisa memantau kontribusi individu, baik ASN, pelajar, calon pengantin, maupun masyarakat umum. Jadi ada juga pohon dari siswa sekolah, pohon untuk pasangan yang menikah, hingga pohon untuk pengendalian emisi kendaraan,” ujar Asep.
Asep Kusumah menegaskan bahwa program ini tidak mudah, namun pemerintah akan terus mengedukasi masyarakat. Ia optimistis, jika seluruh masyarakat Kabupaten Bandung yang berjumlah sekitar 3,8 juta orang menanam dua pohon, maka akan tumbuh lebih dari 7 juta pohon baru yang hadir dari kesadaran kolektif untuk menjaga alam.
“Ini bukan sekadar gerakan simbolis, tapi upaya bersama membangun budaya cinta lingkungan. Semoga program ini terus berkembang dan menjadi contoh daerah lain dalam konservasi berbasis partisipasi publik,” pungkasnya. (*)