KURASI MEDIA – Ribuan warga Israel kembali turun ke jalanan Tel Aviv menuntut gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan sandera yang masih ditahan Hamas. Aksi yang kerap terjadi sejak awal 2025 ini juga merefleksikan kekecewaan publik terhadap kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Penyebab Utama Protes
1. Kembalinya Perang & Gagal Lindungi Sandera
Setelah gencatan senjata gagal diperpanjang pada Maret 2025, serangan militer Israel kembali meningkat di Gaza. Warga dan keluarga sandera menyebut keputusan ini sebagai akar dari semakin tingginya risiko terhadap nyawa para tawanan. Massa menuduh Netanyahu “membiarkan sandera terlantar di zona perang” dan menuntut negosiasi gencatan senjata untuk membebaskan mereka
2. Pemecatan Kepala Shin Bet & Ancaman Demokrasi
Langkah Netanyahu memecat shint bet head Ronen Bar dan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara dianggap bentuk dominasi politik yang melemahkan lembaga pendukung demokrasi. Pengunjuk rasa mengecam pemerintah telah mengabaikan checks and balances, dan menuntut agar lembaga penegak hukum tetap independen
3. Krisis Demokrasi & Judicial Overhaul
Baca Juga:Konflik Iran-Israel Belum Juga Reda: Presiden Iran Dilaporkan TerlukaSerangan Udara Israel Hancurkan Rumah Direktur RS Indonesia, Ini Sosok dan Perjuangannya
Aksi protes juga diperlebar oleh wacana perubahan sistem kekuasaan kehakiman — termasuk pengurangan peran Mahkamah Agung. Ribuan peserta menolak RUU yudisial yang prorakyat menilai akan menghilangkan kebebasan pengadilan dan memperkuat kekuasaan eksekutif
4. Penolakan Rezim Otoriter & Kepedulian terhadap Perang
Protes juga diwarnai elemen anti-perang yang menuntut berhentinya operasi militer di Gaza dan menuntut keadilan bagi rakyat Palestina. Beberapa kelompok termasuk mantan tahanan Holocaust ikut menyuarakan empati terhadap korban perang di Gaza
Skala & Dampak Protes
- Lebih dari 100.000 demonstran turun ke jalan di Tel Aviv dan Yerusalem dalam beberapa kesempatan pada Maret 2025 — menjadikannya sebagai salah satu protes besar sejak peperangan dimulai.
- Sekitar 70% warga Israel kini menuntut akhir perang di Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera demi menghindari jatuhnya korban lebih banyak
Respons Pemerintah & Tantangan Politik
- Mahkamah Agung Israel telah membekukan pemecatan Kepala Shin Bet dan menetapkan proses hukum tetap berjalan seharusnya tanpa pengaruh politik eksternal
- Netanyahu tetap mempertahankan kebijakan keras, menyebut tekanan militernya penting untuk memaksa Hamas agar melepaskan tawanan meski kritik publik terus meningkat