Kontroversi Kebijakan Dedi Mulyadi terhadap Pesantren: Hibah Dipangkas, Ijazah Wajib Diserahkan

Kontroversi Kebijakan Dedi Mulyadi terhadap Pesantren: Hibah Dipangkas, Ijazah Wajib Diserahkan
Kontroversi Kebijakan Dedi Mulyadi terhadap Pesantren: Hibah Dipangkas, Ijazah Wajib Diserahkan (radar sukabumi)
0 Komentar

Ringkasan Kontroversi

KebijakanTujuan ResmiKritikan Publik
Pemangkasan hibah pesantrenEfisiensi anggaran & pemerataan distribusiTerlalu sepihak, abaikan aspirasi pesantren dan DPRD, potensi melemahkan pesantren kecil
Penyerahan ijazah sukarelaDukung pendidikan gratis & transparanMemaksa pesantren & siswa, membebani operasional, menyebabkan tunggakan besar pada alumni

Dampak & Rekomendasi

  • Pesantren berisiko merugi finansial.
  • Kepercayaan lembaga terhadap pemerintah terganggu karena kebijakan dianggap dibuat sepihak.
  • Dewan publik mendesak revisi kebijakan, keterlibatan pesantren dalam perumusan dan adanya opsi pengecualian pesantren.

Langkah Gubernur Dedi Mulyadi dalam merombak sistem hibah pesantren dan kebijakan ijazah menuai pro dan kontra. Tujuan pembenahan dan pemerataan mendapat kritik karena disinyalir dijalankan tanpa dialog yang memadai terutama dari komunitas pesantren. Revisi atau kompromi kebijakan dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan pendidikan agama di Jawa Barat. (*)

0 Komentar