KURASI MEDIA – Ratusan siswa SMP Negeri 8 Kupang, NTT dilarikan ke Unit Gawat Darurat beberapa rumah sakit setelah mengalami gejala keracunan makanan usai mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (21/7/2025) kemarin.
Kronologi & Jumlah Korban
sejumlah siswa tiba-tiba muntah dan mengalami sakit perut hingga terpaku di IGD, dengan estimasi ratusan korban yang dirawat pagi ini
Gejala & Respon Orang Tua
Berdasarkan pantauan dari Pikiran Rakyat, puluhan siswa mengalami gejala seperti mual dan muntah, beberapa tak bisa tidur semalaman setelah menyantap menu seperti rendang, sayur kacang panjang, tahu, dan pisang. Orang tua mendatangi sekolah dan menuntut tanggung jawab.
Baca Juga:Percepat Program MBG di Jateng, Pembangunan SPPG Terus DitambahMBG mulai senyap, Bagaimana Nasib MBG saat ini?
Penyelidikan oleh BPOM & BGN
Tempo.co melaporkan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) dan BPOM telah memeriksa sampel makanan MBG dari sekolah tersebut untuk mencari penyebab keracunan
Penanganan Korban di Rumah Sakit
Beberapa rumah sakit di Kupang, seperti RS Mamami, RS Siloam, dan RS SK Lerik, menangani perawatan darurat. Dinas Kesehatan setempat mengkonfirmasi bahwa proses penanganan medis sedang dilakukan secara intensif
Dampak & Tuntutan
- Orang tua protes keras, menuntut pihak sekolah dan penyedia MBG bertanggung jawab.
- Ada desakan untuk menghentikan sementara program MBG hingga penyebabnya jelas.
Langkah Kedepan
- Investigasi intensif oleh BGN & BPOM: fokus mencari kontaminan dan pengolahan yang salah.
- Audit sistem distribusi dan penyimpanan pangan di sekolah.
- Evaluasi ulang program MBG, termasuk standar kebersihan dan SOP penyajian.
Insiden keracunan di SMPN 8 Kupang menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap program pemberian makanan gratis di sekolah. Ratusan siswa yang mengalami gangguan kesehatan menuntut pertanggungjawaban dari penyelenggara MBG. Investigasi oleh BGN dan BPOM akan menentukan langkah selanjutnya untuk memastikan keamanan pangan di lingkungan pendidikan. (*)