وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
Artinya, “Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR at-Tirmidzi).
Menurut Syekh Ali al-Qari dalam kitab Mirqatul Mafatih, jilid XIV, halaman 239, hadits ini memberikan kabar gembira dan motivasi besar bagi kita semua, bahwa siapa saja yang memberi bantuan kepada orang lain, baik berupa tenaga, pikiran, doa, atau lainnya, semuanya akan dibalas oleh Allah dengan pertolongan yang sepadan, bahkan lebih. Maka siapa yang sibuk memudahkan urusan orang lain, Allah akan memudahkan urusannya,
وَفِيْهِ تَنْبِيْهٌ نَبِيْهٌ عَلىَ فَضِيْلَةِ عَوْنِ الْأَخِ عَلىَ أُمُوْرِهِ وَإِشَارَةٌ إِلىَ أَنَّ الْمُكَافَأَةَ عَلَيْهَا بِجِنْسِهَا مِنَ الْعِنَايَةِ الْإِلَهِيَّةِ سَوَاءٌ كَانَ بِقَلْبِهِ أَوْ بَدَنِهِ أَوْ بِهِمَا لِدَفْعِ الْمُضَارِّ أَوْ جَذْبِ الْمَنَافِعِ
Artinya, “Di dalam (hadits) ini terdapat peringatan tentang keutamaan membantu sesama dalam urusannya, dan juga terdapat isyarat bahwa balasan atas bantuan itu akan sejenis dengan bentuk bantuannya, berupa pertolongan ilahiah, baik bantuan itu dilakukan dengan hatinya, tubuhnya, atau keduanya, untuk menolak bahaya atau menarik manfaat.”
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-DosaTeks Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
Dengan demikian, maka benar apa yang pernah disampaikan oleh KH. Hasyim Muzadi, beliau pernah mengatakan: “Orang yang memperjuangkan umat tidak akan kekurangan, dan orang yang memperjuangkan diri sendiri belum tentu berkelebihan.”
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Dengan demikian, maka menjadi jelas bagi kita bahwa menjadi pribadi yang bermanfaat dan berguna bagi orang lain tidak hanya perbuatan mulia di mata manusia, tetapi juga bentuk nyata dari keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Bahkan, siapa yang menjadikan hidupnya untuk menebar kebaikan dan meringankan beban sesama, maka Allah akan hadir dalam kehidupannya sebagai penolong dan pelindung.
Maka mari jangan ragu untuk berbuat baik. Jangan tunda untuk membantu sesama. Sekecil apa pun manfaat yang kita berikan.
Sebab ketika manfaat itu diniatkan karena Allah, maka akan berbuah pahala dan keberkahan. Karena bisa jadi, satu uluran tangan yang peduli akan menjadi sebab Allah menurunkan rahmat dan pertolongan-Nya kepada kita.
Jadikan diri kita sebagai hamba Allah yang tidak hanya salih secara pribadi, tetapi juga muslih dalam kehidupan sosial. Jangan cukupkan diri hanya dengan menjaga hubungan kepada Allah, tapi kuatkan juga hubungan kita dengan sesama manusia.