KURASI MEDIA – Setelah sempat ramai menuai polemik, larangan study tour di beberapa daerah tidak sepenuhnya diterapkan. Berbeda dengan kebijakan Dedi Mulyadi, beberapa kepala daerah di Jawa Barat ini memperbolehkan kegiatan study tour di sekolahnya.
Larangan study tour oleh Gubernur Jawa Barat menuai banyak pro kontra. Beberapa waktu lalu, pengusaha bus pariwisata menggelar aksi demo menuntut untuk memberlakukan kembali kegiatan ini.
Meskipun dilarang oleh Gubernur, beberapa daerah di Jawa Barat berikut tetap membolehkan kegiatan karyawisata asal dengan beberapa ketentuan. Lantas, daerah mana saja yang memperbolehkan kegiatan ini?
Kota Bandung
Baca Juga:Jadwal Sholat Bandung Hari Ini, Senin 28 Juli 2025Mau Nonton Nyaman di Bioskop? Ini Rekomendasi Kursi Bioskop Terbaik
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan adalah salah satu kepala daerah yang membolehkan kegiatan ini. Menurutnya, larangan study tour dari Gubernur akan berpengaruh pada pendapatan para pelaku usaha.
Farhan membolehkan kegiatan study tour asal dengan catatan. Ia dengan tegas memperingatkan pihak sekolah untuk tidak menghubungkan study tour dengan nilai akademik. Ia juga mensyaratkan pada pihak sekolah untuk tidak memberikan tugas pengganti bagi siswa yang tidak ikut.
Kabupaten Bandung
Bupati Bandung Dadang Supriatna memperbolehkan kegiatan ini. Menurutnya, selama kegiatan tersebut bermanfaat dan terarah, maka seharusnya tidak menjadi masalah. Dadang juga menyebut selama orang tua siswa tidak keberatan, maka boleh-boleh saja mengadakan study tour.
“Selama orangtuanya sepakat dan ada manfaat dalam konteks pengalaman karena study tour itu bukan hanya kita hiburan ya, tetapi ada manfaat apa perbedaan di antara daerah terutama dalam hal edukasi Sejarah,” ungkapnya pada Jumat (25/7/2025) saat ditemui di Dayeuhkolot.
Kota Cirebon
Sekolah di Kota Cirebon juga diperbolehkan mengadakan study tour. Wali Kota Cirebon Effendi Edo mengungkapkan jika sekolah di kotanya boleh mengadakan kegiatan ini asal dalam pengawasan ketat.
Menurut Edo, kegiatan ini bukan hanya ajang jalan-jalan semata, tapi juga sebagai langkah mengenalkan dunia luar dan pengalaman baru yang tidak didapatkan di ruang kelas.
“Kalau study tour, asalkan dengan rambu-rambu yang kuat, sebetulnya tidak menjadi persoalan buat saya,” kata Edo.