KURASI MEDIA – VARIAN Covid-19 ‘stratus’ ditetapkan sebagai variant under monitoring (VUM) oleh WHO karena proporsinya yang terus meningkat. Varian ini diperkirakan memiliki pertumbuhan cukup tinggi jika dibandingkan dengan varian lain yang beredar seperti Nimbus.
“Data saat ini tidak menunjukkan varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian daripada varian lain yang beredar,” kata WHO pada (7/7/2025).
Meskipun penyebarannya cukup tinggi, stratus dikatakan tidak lebih parah dibandingkan varian lainnya yang beredar.
Baca Juga:Demi Pendaki, BTNGR Pasang Tangga Besi di Trek RinjaniKemenag Luncurkan Program Kurus Bahasa Inggris Gratis untuk Guru MI, Berikut Link dan Cara Daftarnya
“Meskipun ada peningkatan kasus dan rawat inap yang dilaporkan di beberapa negara [Kawasan Asia Tenggara], yang memiliki proporsi XFG tertinggi, tidak ada laporan yang menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit terkait lebih tinggi dibandingkan dengan varian yang beredar lainnya,” ungkap WHO.
Gejala Varian Covid Stratus
Menurut salah satu sumber, beberapa laporan menunjukkan bahwa seseorang yang terdeteksi terkena XFG mengaku mengalami suara serak atau parau. Menurut para ahli, gejala suara parau ini disebabkan oleh cara varian yang menyerang saluran pernapasan atas.
Meskipun perbedaan gejala varian stratus dengan varian lainnya tergolong sedikit, namun kewaspadaan terkait penyebaran musti tetap dilakukan. Berikut beberapa gejala umum Covid-19 varian XFG.
- Demam
- Suara parau
- Sesak napas
- Kelelahan
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Kelelahan
- Nyeri otot dan badan
- Kehilangan rasa dan penciuman
- Diare
Sementara itu, WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menghimbau agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dengan tetap menjaga kebersihan, memakai masker jika diperlukan hingga melakukan vaksinasi.