Sesar Lembang Mengancam Bandung, BPBD Siapkan Alat Geotrack dan Konten Edukasi Gempa

Kepala BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi
Kepala BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi (Foto: Dok Jabarekspres/Sadam Husein)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Aktivitas Sesar Lembang yang berpotensi menimbulkan gempa bumi kian menjadi perhatian pemerintah. Daerah yang termasuk, salah satunya Kota Bandung terus memantau aktivitas tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota bandung merancang berbagai strategi mitigasi, salah satunya dengan melakukan geotrack atau penelusuran jalur Sesar lembang secara langsung.

Kepala BPBD Kota Bandung, Didi Riswandi, mengungkapkan bahwa saat ini, kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan antisipasi dan penanggulangan gempa akibat aktivitas Sesar Lembang masih minim.

Baca Juga:Batik Air Merilis 14 Penerbangan yang Dipindahkan dari Bandara Halim ke Soekarno-HattaKapan Harus Memasang Bendera Merah Putih? Berikut Imbauannya dan Link Download Keperluan HUT ke-80 RI

“Kalau kita ketemu orang di jalan, lalu tanya: ‘Kalau terjadi gempa akibat sesar Lembang, apa yang harus Anda lakukan?’ Mungkin dari 10 sampai 20 orang, belum tentu satu orang yang tahu,” ujar Didi, Rabu (30/7).

Melihat hal ini, BPBD berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat lewat pendekatan yang mudah dipahami dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Salah satu program yang akan diluncurkan adalah produksi video-video edukasi mengenai Langkah-langkah yang musti dilakukan ketika gempa bumi terjadi. Baik itu di dalam rumah, sekolah, maupun di ruang publik.

“Kita akan bikin video-video tutorial atau video-video edukasi. Jadi ketika terjadi gempa tau apa yang harus dilakukan. Ini akan berseri. Tadi juga sudah ngobrol dengan Diskominfo. Mereka juga akan membantu kami. Kami juga akan buat secara berseri itu ya apa yang harus dilakukan,” jelas Didi.

Selain program edukasi, program geotrack juga masih terus dikembangkan di lapangan. Langkah ini dilakukan untuk memperbarui data mengenai pergeseran tanah, lokasi rawan, serta kondisi lingkungan yang tinggi risiko saat terjadi gempa.

“Kita juga akan melakukan geotrack. Pengenalan sesar lembang secara langsung di lapangan. Kemudian kita mungkin bisa melihat itu sudah turun berapa puluh meter pergeserannya. Kita juga akan menelusuri lokasi-lokasi rentan bencananya.,” kata Didi.

0 Komentar