يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)
Jamaah Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah,
Di antara bentuk tanggung jawab besar yang Allah titipkan kepada kita adalah keluarga, khususnya anak-anak. Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya al-Jami‘ li Ahkamil Qur’an menjelaskan bahwa menjaga keluarga dari api neraka bermakna mendidik mereka dengan ilmu agama, membimbing mereka kepada akhlak yang baik, serta menjauhkan mereka dari jalan-jalan kesesatan.
Anak bukan sekadar pelengkap kebahagiaan dunia, melainkan amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak.
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 25 Juli 2025: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi BiasaTeks Khutbah Jumat 25 Juli 2025: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat Bagi Sesama
Rasulullah SAW memberikan perhatian luar biasa kepada anak-anak. Dalam banyak riwayat, beliau mencium, menggendong, memeluk, dan mendoakan mereka dengan penuh kasih sayang.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, beliau bersabda:
إِنَّ اللهَ سَائِلٌ كُلَّ رَاعٍ عَمَّا ٱسْتَرْعَاهُ، أَحَفِظَ ذَلِكَ أَمْ ضَيَّعَ؟
Artinya, “Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban dari setiap pemimpin atas yang dipimpinnya. Apakah ia menjaganya atau menelantarkannya?” (HR. Abu Dawud)
Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menjelaskan bahwa pendidikan harus dimulai sejak dini.
Anak kecil adalah jiwa suci yang siap menerima segala nilai yang ditanamkan kepadanya. Beliau menulis:
لِلطِّفْلِ أَمَانَةٌ عِندَ وَالِدَيْهِ، وَقَلْبُهُ ٱلطَّاهِرُ جَوْهَرَةٌ نَفِيسَةٌ خَالِيَةٌ مِنْ كُلِّ نَقْشٍ وَصُورَةٍ، وَهُوَ قَابِلٌ لِكُلِّ مَا نُقِشَ وَمَالَ إِلَيْهِ
Artinya, “Anak kecil adalah amanah di tangan kedua orang tuanya. Hatinya yang suci bagaikan permata yang sangat berharga, kosong dari segala ukiran dan gambar. Ia siap menerima apa pun yang ditanamkan dan akan condong ke arahnya.”
Diceritakan pula dalam Hilyatul Awliya’, bahwa Imam Syafi’i sudah hafal Al-Qur’an pada usia tujuh tahun.
Ibunya adalah seorang janda yang tidak memiliki banyak harta, namun ia mempersembahkan perhatian, kesungguhan, dan doa yang tiada henti.
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-DosaTeks Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
Dari rumah yang sederhana, lahirlah seorang ulama besar yang keilmuannya masih kita warisi hingga hari ini. Inilah bukti bahwa pendidikan, doa, dan kasih sayang di masa kecil sangat menentukan masa depan seorang anak.
Jamaah Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah,
Di zaman yang serba digital ini, tantangan dalam mendidik anak menjadi semakin kompleks.
Tayangan yang merusak, media sosial yang tidak terkontrol, pergaulan bebas, serta krisis adab, semuanya menjadi ancaman nyata.