KURASI MEDIA – Hari ini, masyarakat dunia mencatatkan fenomena unik dalam sistem waktu: hari terpendek dalam setahun. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan “hari terpendek”?
Secara ilmiah, hari terpendek merujuk pada waktu di mana durasi rotasi bumi terhadap porosnya sedikit lebih cepat dari biasanya, sehingga total waktu dalam sehari bisa kurang dari 24 jam penuh. Fenomena ini dikenal dalam dunia astronomi dan geofisika sebagai anomali rotasi bumi.
Kenapa Bisa Terjadi?
Rotasi Bumi tidak selalu konsisten. Faktor seperti gempa bumi besar, pergeseran inti bumi, hingga fenomena atmosferik dan pasang surut air laut dapat memengaruhi kecepatan rotasi. Pada kasus tertentu, bumi bisa berputar lebih cepat beberapa milidetik. Misalnya, pada tahun-tahun sebelumnya, pernah tercatat hari yang hanya berdurasi 23 jam 59 menit 59,999 sekon.
Baca Juga:Progres RUU PPHN: Arah dan Tantangan Pembentukan Haluan NegaraEfisiensi Anggaran Jokowi – Prabowo: Evaluasi Dampak Hingga Kini
Pada 4 Agustus 2025 ini, para ilmuwan mencatat bahwa rotasi bumi mencapai puncaknya dalam percepatan rotasi tahunan, menjadikan hari ini sebagai hari terpendek di tahun 2025. Hal ini dipantau menggunakan jam atom dan teknologi pengukur waktu presisi tinggi.
Apa Dampaknya untuk Kita?
Bagi masyarakat umum, dampak dari hari yang lebih singkat beberapa milidetik tidak terasa secara langsung. Namun bagi dunia teknologi dan sistem komunikasi satelit, perubahan ini bisa cukup signifikan. Beberapa sistem harus disesuaikan agar sinkronisasi waktu tetap akurat.
Meski tak kasat mata, fenomena hari terpendek menunjukkan bahwa bumi adalah planet yang dinamis. Momen ini juga menjadi pengingat pentingnya ilmu pengetahuan dalam memahami alam semesta dan bagaimana ia bekerja. (*)