KURASI MEDIA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Keputusan ini cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya Budi dikenal sebagai tokoh non-partai yang lebih aktif di organisasi relawan. Lantas, apa yang melatarbelakangi keputusan ini?
Dari Relawan Jokowi ke Partai Politik
Budi Arie dikenal luas sebagai Ketua Umum Projo, organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo. Kiprahnya dalam mendukung Jokowi sejak Pilpres 2014 menjadikannya salah satu tokoh relawan paling berpengaruh di lingkaran Istana.
Namun, memasuki masa transisi kepemimpinan nasional menuju pemerintahan Prabowo Subianto, arah politik Budi pun mulai berubah. Ia terlihat beberapa kali hadir dalam agenda-agenda Gerindra, hingga akhirnya secara resmi menyatakan bergabung dengan partai yang kini dipimpin Prabowo, Presiden RI terpilih 2024–2029.
Baca Juga:Efisiensi Anggaran Jokowi – Prabowo: Evaluasi Dampak Hingga KiniPresiden Prabowo Mendadak Panggil Kapolri dan Menteri Pertanian: Bahas Kasus Beras Oplosan
Alasan Gabung Gerindra
Dalam konferensi pers yang digelar pada awal Agustus 2025, Budi Arie menjelaskan alasan utamanya bergabung ke Partai Gerindra adalah demi “melanjutkan pembangunan nasional yang telah dirintis Presiden Jokowi.”
“Saya percaya visi dan program Pak Prabowo sebagai presiden terpilih sejalan dengan cita-cita Projo dan semangat pembangunan berkelanjutan,” ujar Budi.
Ia menegaskan bahwa langkah ini bukan bentuk pengkhianatan terhadap Jokowi, melainkan cara untuk menjaga kesinambungan pembangunan nasional di bawah pemerintahan baru.
Reaksi Publik dan Elit Politik
Keputusan Budi Arie ini menuai beragam reaksi. Sebagian kalangan menyambut positif langkah tersebut sebagai bentuk konsolidasi nasional, sementara sebagian lainnya mengkritik keputusan itu sebagai langkah oportunis menjelang pembentukan kabinet.
Beberapa pengamat menilai bahwa bergabungnya Budi Arie ke Gerindra juga membuka peluang baginya untuk kembali duduk dalam jajaran kabinet Prabowo, mengingat perannya sebagai menteri saat ini serta kedekatannya dengan kelompok relawan.
Dampaknya terhadap Projo
Pertanyaan yang juga muncul adalah nasib Projo setelah ketuanya resmi menjadi kader partai. Apakah Projo akan menjadi sayap politik Gerindra? Budi Arie menepis anggapan tersebut.
“Projo tetap organisasi relawan, non-partisan. Keputusan pribadi saya untuk berpolitik tidak akan mengubah arah Projo,” jelasnya.