Mode Pendekatan Diplomatik Baru: Prabowo Teken CEPA Indonesia–Peru

Mode Pendekatan Diplomatik Baru: Prabowo Teken CEPA Indonesia–Peru
Mode Pendekatan Diplomatik Baru: Prabowo Teken CEPA Indonesia–Peru (setneg.go.id)
0 Komentar

KURASI MEDIA — Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Peru, menandai babak baru hubungan diplomatik dan perdagangan kedua negara. Kesepakatan ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia di kawasan Amerika Latin sekaligus membuka peluang ekspor dan investasi yang lebih luas.

Penandatanganan dilakukan di Istana Merdeka dengan disaksikan sejumlah menteri kabinet dan delegasi resmi dari Peru. CEPA mencakup kerja sama di sektor perdagangan barang, jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, serta fasilitasi usaha kecil dan menengah.

Menurut Kementerian Perdagangan, perjanjian ini akan menghapus sebagian besar tarif bea masuk, mempermudah prosedur ekspor-impor, dan memberikan perlindungan hukum bagi investor dari kedua negara. Langkah ini dinilai strategis mengingat Peru merupakan pintu masuk ke pasar Amerika Selatan yang memiliki populasi lebih dari 400 juta orang.

Baca Juga:Rasionalisasi Anggaran TNI, Pertahanan RI Tetap Aman? Ini Penjelasan PrabowoAlun-alun Kota Bandung Ditutup 4 Bulan, Ini Alasannya

Dari sisi diplomasi, penandatanganan CEPA juga menjadi sinyal penguatan hubungan politik dan kerja sama strategis. “Ini bukan sekadar perjanjian ekonomi, tapi bagian dari diplomasi mode baru Indonesia yang lebih aktif membangun kemitraan global,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Selanjutnya, CEPA RI–Peru akan menjalani proses ratifikasi di DPR sesuai ketentuan UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Setelah berlaku, pemerintah menargetkan peningkatan volume perdagangan bilateral hingga 30% dalam lima tahun ke depan.

Dengan strategi ini, Indonesia berharap dapat memperluas jangkauan produk unggulannya seperti kopi, tekstil, produk perikanan, dan industri kreatif ke pasar Peru, sekaligus menarik investasi di sektor energi terbarukan dan infrastruktur. (**)

0 Komentar