KURASI MEDIA – Setiap bulan Agustus, Indonesia memperingati Hari Gajah Sedunia pada 12 Agustus dan Hari Pemuda Nasional pada 15 Agustus. Keduanya memiliki makna penting, meskipun berasal dari latar belakang berbeda: satu fokus pada pelestarian satwa, satunya lagi pada peran generasi muda dalam pembangunan bangsa.
Hari Gajah Sedunia: Menyelamatkan Sang Raksasa Lembut
Hari Gajah Sedunia pertama kali dicanangkan pada 2012 untuk meningkatkan kesadaran global tentang ancaman yang dihadapi gajah, baik di Afrika maupun Asia. Di Indonesia, gajah Sumatra menjadi salah satu satwa prioritas konservasi karena statusnya kritis (critically endangered) menurut IUCN.
Ancaman utama bagi gajah Sumatra adalah perusakan habitat, perburuan liar, dan konflik dengan manusia. Data WWF Indonesia menunjukkan populasi gajah Sumatra diperkirakan tinggal sekitar 1.200 ekor di alam liar. Momentum ini biasanya dimanfaatkan oleh lembaga konservasi dan komunitas pecinta satwa untuk mengadakan kampanye edukasi, kegiatan penanaman pohon, hingga program patroli anti-perburuan.
Baca Juga:Inilah Sejumlah Acara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah yang Perlu Kamu Ikuti7 Peringatan 22 Juli 2025: Dari Hari Kejaksaan hingga World Brain Day
Hari Pemuda Nasional: Menginspirasi Generasi Masa Depan
Sementara itu, Hari Pemuda Nasional yang diperingati setiap 15 Agustus bertujuan mendorong kontribusi pemuda dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan, inovasi teknologi, hingga pemberdayaan sosial. Tahun 2025 ini, tema peringatan menekankan pada “Pemuda Kreatif, Bangsa Kompetitif”, mengajak generasi muda untuk aktif mengembangkan potensi diri sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat.
Berbagai kegiatan diadakan, seperti diskusi publik, pameran UMKM kreatif, pelatihan kewirausahaan, hingga kompetisi olahraga dan seni. Pemerintah juga mendorong kolaborasi antara pemuda, sektor swasta, dan organisasi masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Menghubungkan Dua Momentum
Menariknya, kedua peringatan ini bisa saling terkait. Pelestarian gajah dan lingkungan memerlukan peran aktif generasi muda. Aktivis muda dapat memanfaatkan media sosial untuk kampanye kesadaran, terlibat dalam proyek penelitian lapangan, atau menjadi relawan konservasi.
Dengan menggabungkan semangat Hari Gajah Sedunia dan Hari Pemuda Nasional, pesan yang dihasilkan tidak hanya soal melindungi satwa, tetapi juga tentang membangun masa depan berkelanjutan yang digerakkan oleh energi positif anak muda.
Peringatan dua hari penting ini adalah pengingat bahwa masa depan satwa liar dan bangsa berada di tangan manusia khususnya generasi muda. Edukasi, kolaborasi, dan aksi nyata menjadi kunci untuk mewujudkan perubahan yang berarti. (**)