KURASI MEDIA – Tiap tahun, EugerAdventure punya agenda yang terus terjaga tradisinya selama 16 kali berturut-turut. Keriuhan agenda ini selalu dibarengi dengan perayaan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.
Sebuah kompetisi panjat tebing bergengsi digelar sejak tahun 2001 berturut-turut hingga tahun 2025. Kompetisi bergengsi yang telah menjadi tolak ukur bagi ribuan atlet panjat tebing asal seluruh Indonesia.
Tradisi ini bertajuk Eiger Independence Sport Climbing Competition (EISCC), diselenggarakan di Kota Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga:EIGER ACT Hadirkan Petualangan Baru di Tahura Trail Running Race 2025!Sinopsis Film Race, Kisah Atlet Panjat Tebing Berjuang dalam Olimpiade
Tahun ini, penyelenggaraan EISCC kembali dipusatkan di Eiger Flagship Store Bandung, Jalan Sumatera No 23, Braga, Kota Bandung.
Kemeriahan EISCC sekaligus menandai koleksi produk terbaru dari Eiger yaitu VERT, rangkaian peralatan performa tinggi juga perlengkapan lifestyle yang biasa digunakan dalam olahraga panjat.
Satria Nurzaman Brand Strategic Eiger menjelaskan, koleksi VERT dikembangkan dan diproduksi EIGER untuk menjawab kebutuhan para pemanjat.
“VERT diambil dari kata vertical, kampanye Eiger untuk mengomunikasikan climbing season Eiger. Sejak puluhan tahun lalu sampai hari ini ada komitmen Eiger untuk mengembangkan dan mempopulerkan olahraga panjat di Indonesia. Hingga di tahun ini kita kembali bisa mengeluarkan koleksi produk panjat tebing. Bukan hanya untuk produk teknis atau performance, tapi juga mempopulerkan budaya climbing lifestyle, juga climbing untuk perempuan dan anak-anak,” kata Satria.
Kompetisi Panjat EISCC Siap Dimulai!
Ditandai dengan seremoni pembukaan, Kamis (14/8) total sebanyak 170 peserta asal seluruh Indonesia telah terdaftar resmi di empat kategori kompetisi EISCC, yakni lead women dan men, juga speed women dan men.
Mamay S Salim Senior Advisor Eiger sekaligus salah satu pendiri Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) juga inisiator lahirnya EISCC tahun 2001 silam bercerita, EISCC adalah komitmen Eiger untuk dunia panjat di Indonesia.
“Tahun 2001 kami membentuk sekolah atau klub panjat EIGER Climbing Center (ECC) sekaligus menginisiasi kompetisi tahunan EISCC tiap 17 Agustus. Sekolah panjat dan kompetisi panjat bergengsi ini menjadi ruang bertumbuh yang melahirkan atlet-atlet muda pemanjat Indonesia, seperti Yuyun Yuniar, Wilda Baco Ahmad, Ronald Mamarimbing juga atlet-atlet panjat FPTI yang kini mewakili Indonesia di ajang internasional,” cerita Mamay.