Teks Khutbah Jumat 15 Agustus 2025: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju

Ilustrasi Indonesia Maju
Ilustrasi Indonesia Maju. (Pixabay/CatsWithGlasses)
0 Komentar

Pertama adalah persatuan. Islam memosisikan persatuan sebagai pilar kekuatan umat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ

Artinya: “Berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai” (QS. Ali Imran: 103).

Dalam konteks berbangsa dan bernegara, persatuan bisa dimaknai dengan mengesampingkan perbedaan yang memecah belah, memperkuat rasa kebersamaan, dan mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Menyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya NyataTeks Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Pentingnya Persaingan yang Sehat dalam Dunia Kerja

Sejarah membuktikan, kemerdekaan Indonesia diraih melalui tekad dan persatuan semua elemen bangsa tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang.

Dalam Muqaddimah Qanun Asasi Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari menyampaikan sebuah fatwa yang mengingatkan pentingnya persatuan.

Beliau menyebut bahwa telah menjadi sebuah keniscayaan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang senang berkumpul dan bersosialisasi.

Kebersamaan dan ikatan batin satu sama lain, saling membantu dalam menyelesaikan satu kepentingan bersama, dan bersama-sama maju dalam satu komando adalah sebuah hal penting bagi terwujudnya kebahagiaan.

Persatuan juga menjadi faktor pendorong yang kuat bagi terbentuknya rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama.

Persatuan merupakan modal terbesar bagi umat. Persatuan juga merupakan sebab sekaligus sarana yang paling ampuh untuk mencapai itu semua.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Kedua adalah Kedaulatan. Kedaulatan dalam Islam bukan hanya berarti bebas dari penjajahan, tetapi juga kemandirian dalam menentukan arah kehidupan sesuai nilai-nilai yang diridai Allah.

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 1 Agustus: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan BadanTeks Khutbah Jumat 1 Agustus 2025: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman

Kedaulatan negara harus dijaga melalui kekuatan moral, politik, ekonomi, dan budaya yang mandiri.

Terlebih dalam era globalisasi, tantangan kedaulatan bukan lagi hanya ancaman militer, tetapi juga penetrasi ideologi dan sistem ekonomi yang dapat melemahkan nilai-nilai bangsa melalui pesatnya perkembangan teknologi.

Terkait dengan kedaulatan, Rasulullah telah memberi contoh dalam bentuk Piagam Madinah yang menjadi inspirasi membangun sistem kedaulatan pemerintahan yang Islami berdasarkan kesepakatan bersama warga bangsa.

Rasulullah mengembangkan negara berdasarkan kesepakatan dan perjanjian di Madinah. Rasulullah memimpin umat untuk tetap menjaga komitmen dalam kebersamaan yang diatur dalam Piagam Madinah.

Menjaga kedaulatan ini akan menumbuhkan rasa cinta pada bangsa dan negara. Kecintaan pada bangsa ini juga ditunjukkan oleh Nabi pada Kota Makkah yang terekam dalam haditsnya dari Ibnu Abbas:

0 Komentar