Naik Signifikan, Kang DS Sebut Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bandung Capai 5,04 Persen

Bupati Bandung, Dadang Supriatna
Bupati Bandung menyampaikan paparan mengenai pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung pada acara special report head to head laporan keuangan daerah yang disiarkan oleh CNBC Indonesia pada Jumat siang  (15/8/2025).  
0 Komentar

Kang DS mengatakan adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung, lebih signifikan pada sektor pertanian. Ia menyebutkan ada sekitar 77 ribu petani di Kabupaten Bandung yang melakukan kegiatan usaha pertanian.

“Untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Bandung terdapat seluas 28 ribu hektare lahan sawah abadi. Bagi desa yang sudah membuat Peraturan Desa tentang Lahan Sawah Abadi atau Lahan Sawah Dilindungi dibebaskan pembayaran pajaknya,” katanya.

Dikatakannya, pembebasan pajak lahan sawah abadi yang dilindungi itu untuk menciptakan ketahanan pangan sekaligus swasembada pangan sebagai mana program Presiden Prabowo.

Baca Juga:Kang DS Ikuti Zoom Meeting Bersama Mendagri: Bahas Penetapan PBB-P2 dan Kenaikan NJOPKang DS Gulirkan Program Keagamaan, Para Guru Ngaji Ucapkan Terimakasih Ke Bupati Bandung

Ia pun turut membandingkan petani padi dengan petani cabai sangat jomplang dari sisi pendapatan ekonominya. Untuk itu bagi pemilik lahan sawah abadi yang sudah dibuatkan. Peraturan Desa (Perdes) tentang Lahan Sawah Abadi dibebaskan pembayaran pajaknya pada setiap tahunnya.

Lebih lanjut Kang DS mengatakan bahwa dengan jumlah penduduk Kabupaten Bandung sebanyak 3,8 juta jiwa, terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), di daerahnya sudah mencanangkan 361 titik dapur.

“Dari 361 titik dapur itu untuk memberikan makan bergizi gratis kepada 1,26 juta jiwa atau sekitar 30 persen warga Kabupaten Bandung diberikan makanan bergizi gratis dari 3,8 juta jiwa warga Kabupaten Bandung,” jelasnya.

Kang DS mengatakan bahwa Kabupaten Bandung sangat menyambut baik program MBG tersebut, bahwa sudah membuat Kantor Satgas Bersama untuk membantu percepatan program MBG. Karena anak-anak sekolah sebagai sasaran penerima manfaat program MBG sudah menunggu kehadiran program tersebut.

“Saat ini sudah 35 dapur yang sudah berjalan, dan sudah terverifikasi hampir 200 dapur. Insya Allah sekitar 260 dapur pada bulan September sudah bisa berjalan. Ditargetkan pada bulan Desember 2025 mencapai 361 titik dapur sudah berjalan,” katanya.

Menurutnya, jika program MBG berjalan, uang sekitar Rp 4,3 triliun pada setiap tahunnya akan bergulir di Kabupaten Bandung. Apalagi dengan kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih gayung bersambut, sehingga dengan adanya dua program pemerintah pusat ini saling keterkaitan.

“Dari anggaran Rp 4,3 triliun setiap tahunnya itu, uang akan beredar di masing-masing desa. Kemudian Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bisa berjalan, saya yakin pertumbuhan ekonomi masyarakat akan lebih cepat. Saya yakin ini akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung,” ucapnya.

0 Komentar