KURASI MEDIA – Bupati Pati Sudewo kembali menerima serangan dari warganet, usai dirinya mengungkapkan rasa kecewanya kepada pedangdut Happy Asmara.
Adapun pernyataan tersebut, disampaikan secara langsung oleh Sudewo di sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @feedgramindo.
Nampak dalam unggahan video itu, Bupati Pati Sudewo mengatakan bahwa Happy Asmara telah membatalkan penampilannya secara sepihak dan mendadak.
Baca Juga:Pemkot Bandung Ambil Sikap soal Pengusaha yang Mulai Ditagih Royalti LaguDemo di Pati Tuntut Pemakzulan Bupati Sudewo, Apa Respons Gerindra?
Ia mengatakan, pemberitahuan tersebut disampaikan melalui pesan WhatsApp pada malam sebelum acara dihelat.
“Happy Asmara itu semalam WhatsApp, katanya ada acara mendadak di Jakarta yang harus diikuti,” ujar Bupati Pati Sudewo, sebagaimana dikutip Sabtu (16/8/2025).
Ia pun tak menutupi rasa kecewanya karena penampilan pelantun “Rungkad” itu sudah dipublisikan secara luas untuk acara pada 5 September 2025 mendatang.
“Ya, saya juga kecewa, sudah dipublikasi, ternyata nggak bisa,” sambungnya.
Sebagai bentuk pengganti, Sudewo menuturkan pihaknya tengah berupaya mengundan penyanyi Denny Caknan. Namun, ia belum berani memastikan sebelum ada kontrak resmi.
“Kami ini sedang berusaha menghubungi Denny Caknan untuk tampil 5 September. Tapi saya juga belum bisa memastikan, saya pastikan dulu ada perjanjian hitam di atas putih,” tuturnya.
“Kalau sudah ada, bisa, baru kami sampaikan,” tambahnya.
Respons warganet
Alih-alih menuai simpati, curahan hati Sudewo justru memicu komentar pedas warganet yang membela Happy Asmara.
Baca Juga:Muncul untuk Berbicara Di Hadapan Massa, Bupati Pati Sudewo Malah Dilempari BotolPeople Power Pati Turun Jalan, Demo Akbar Hadang Arogansi Bupati
“Dia bilang kecewa sama Happy Asmara, padahal dialah sumber kekecewaan banyak orang,” ujar salah satu warganet.
“Cuma gara-gara nggak hadir jadi kecewa. Lebih kecewa rakyat terhadap arogansi Anda,” sambung warganet lainnya.
Sebagai informasi kritik warganet ini, tak lepas dari kebijakan kontroversial yang sempat dikeluarkan Sudewo. Sebelumnya, ia mendapat kecaman usai mengatakan siap menghadapi puluhan ribu yang menentang keputusannya.
Salah satunya terkait rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen. Rencana tersebut, akhirnya dibatalkan setelah menuai protes keras dari masyarakat. (*)