KURASI MEDIA – Polemik mengenai Ijazah palsu Jokowi belum usai. Terbaru, Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tiffauzian Tiyassuma menulis buku berjudul ‘Jokowi’s White Paper’.
Buku setebal 700 halaman tersebut diluncurkan pada Senin (18/8/2025). Lewat sebuah wawancara, Roy Suryo membocorkan isi buku tersebut.
Buku karya Roy Suryo cs ini memuat kajian mendalam tentang dugaan ijazah palsu Jokowi. Di dalamnya, memuat perjalanan mereka mengungkap dugaan ini.
Baca Juga:Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini, Rabu 20 Agustus 2025Catat! Jadwal Film Seru Bioskop Trans TV Pekan Ini
“Jadi isinya tadi saya spill ya. Jadi, isinya Adalah satu, ya, itu memuat dokumentasi tentang apa yang kami lakukan sejauh ini. Mulai dari ketika isu pertama kali ini (dugaan ijazah palsu milik Jokowi) keluar ya,” kata Roy.
Buku tersebut semula akan diluncurkan di University Club (UC) Hotel Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, karena pihak UGM tidak mengizinkan, maka acara dipindah ke coffee shop UC UGM.
Selain itu, buku ini juga memuat hasil analisis digital forensik dari Rismon. Roy cs membandingkan Ijazah Jokowi dengan Ijazah alumni UGM lain seperti Hari Mulyono, Pronojiwo, dan Srimurtiningsih.
Dari perbandingan tersebut, mereka menemukan overlapping detection, yakni watermark logo UGM yang reposisinya buruk, hingga tanda tangan pengesahannya yang dinilai kasar.
“Sangat panjang tentang kajian-kajian itu. Termasuk penggunaan perbandingan dengan RGB ya. Red, Green, Blue atau dengan perbandingan dengan CMYK. Cyan, Magenta, Yellow, and Black. Ya, dari situ detail banget,” katanya.
Selain itu, buku tersebut juga memuat analisis Behavioral Neuroscience yang dilakukan oleh dokter Tiffa. Ia juga menyebut meneliti tentang pola perilaku politik seseorang.
“Jadi buku itu insyaallah akan menjadi sebuah referensi yang sangat menarik. Karena kami susun dengan bahasa yang teknis tapi agak populer. Jadi populer science lah,” kata dokter Tifaa.
Baca Juga:Gagah! Kenakan Baju Pangeran Padjadjaran dan Berkuda, Kang DS Ikuti Kirab Budaya Jawa BaratSelain 'Tabola Bale', Ini Lagu Populer yang Pernah Dinyanyikan Saat Upacara Kemerdekaan di Istana Merdeka
Adapun ketika ditanya mengapa memberi judul Jokowi’s White Paper, mereka menjawab jika judul tersebut merupakan sebuah Upaya dalam membersihkan anama kampus UGM.
“Kami sepakat menjuduli Jokowi’s White Paper. Karena kami ingin membersihkan kampus kami tercinta ini. Universitas Gadjah Mada itu, kami bertiga lulusan sini. S1, S2-nya semuanya dari UGM semua,” tegasnya.