Komunikasi yang sehat akan mencegah miskomunikasi dan menjaga rasa kebersamaan dalam tim.
6. Atur Pola Hidup Sehat
Produktivitas tidak hanya ditentukan oleh manajemen kerja, tapi juga gaya hidup. Pastikan untuk:
- Tidur cukup 7–8 jam setiap malam.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang.
- Luangkan waktu berolahraga, minimal 15–30 menit setiap hari.
Kesehatan fisik berbanding lurus dengan kesehatan mental. Jika tubuh bugar, fokus kerja juga lebih terjaga.
7. Tentukan Batas Antara Kerja dan Kehidupan Pribadi
Baca Juga:Tips Belajar Fokus dan Tidak Mudah TerdistraksiKang DS Buktikan Janji: RT, RW, dan Kader Kini Terima Gaji dan BPJS Ketenagakerjaan
Salah satu tantangan besar remote working adalah kaburnya batas antara jam kerja dan waktu pribadi. Banyak pekerja merasa selalu “on” karena laptop dan pekerjaan ada di rumah.
Solusi: buat aturan yang jelas, misalnya tidak membuka email kerja setelah jam 18.00. Dengan begitu, otak punya waktu untuk benar-benar istirahat dan terhindar dari burnout.
8. Istirahat dengan Bijak
Jangan abaikan istirahat saat bekerja dari rumah. Sesekali, berdirilah dari kursi, lakukan peregangan, atau berjalan sebentar di sekitar rumah. Aktivitas sederhana ini bisa meningkatkan aliran darah dan membuat pikiran kembali segar.
9. Bangun Mindset Profesional
Meski bekerja dari rumah, cobalah untuk tetap menjaga etos kerja profesional. Salah satunya dengan berpakaian rapi saat meeting online, meskipun tidak harus seformal di kantor. Mindset ini akan membantu menjaga semangat dan citra diri di hadapan rekan kerja.
Remote working menawarkan kebebasan sekaligus tantangan. Tanpa strategi yang tepat, bekerja dari rumah bisa menurunkan produktivitas. Namun dengan menerapkan tips di atas mulai dari menciptakan ruang kerja khusus, menjaga jadwal, memanfaatkan teknologi, hingga menerapkan gaya hidup sehat produktivitas dan fokus tetap bisa terjaga.
Pada akhirnya, sukses atau tidaknya remote working bergantung pada disiplin diri. Dengan manajemen waktu yang baik dan komunikasi efektif, bekerja dari rumah bukan lagi sekadar alternatif, melainkan gaya kerja masa depan yang berkelanjutan. (**)