Polisi Gunakan Gas Air Mata dan Water Cannon untuk Membubarkan Massa Aksi

Polisi Gunakan Gas Air Mata dan Water Cannon untuk Membubarkan Massa Aksi
Polisi Gunakan Gas Air Mata dan Water Cannon untuk Membubarkan Massa Aksi (radar banyuwangi)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR RI berakhir ricuh setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata dan menggunakan water cannon untuk membubarkan massa. Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai itu berubah tegang ketika peserta aksi mendesak masuk ke area gedung parlemen.

Kronologi Aksi

Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya sejak pagi sudah memadati kawasan Senayan untuk menyuarakan tuntutan mereka, salah satunya terkait penghapusan tunjangan rumah anggota DPR. Massa aksi menilai tunjangan tersebut membebani anggaran negara dan tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Situasi mulai memanas ketika demonstran mencoba merangsek ke pagar utama DPR. Aparat keamanan yang berjaga kemudian memberikan peringatan berulang kali agar massa mundur. Namun, kericuhan tak terhindarkan setelah sejumlah mahasiswa melempar botol plastik dan spanduk ke arah barikade polisi.

Baca Juga:Ricuh di DPR: Mahasiswa Bentrok dengan Aparat, Tuntut Hapus Tunjangan Rumah LegislatorKomisi II DPR Tanggapi soal Aksi Demo di Senayan: Itu Hak Masyarakat

Tindakan Aparat

Untuk mengendalikan situasi, kepolisian menembakkan gas air mata dan mengarahkan semprotan water cannon ke arah kerumunan. Ribuan mahasiswa pun berlarian ke berbagai arah untuk menyelamatkan diri. Sejumlah peserta aksi dilaporkan mengalami sesak napas akibat paparan gas air mata dan langsung mendapatkan perawatan dari tim medis lapangan.

Pihak kepolisian menegaskan tindakan tegas tersebut dilakukan demi menjaga keamanan dan mencegah massa masuk ke dalam kompleks DPR. “Kami sudah berikan imbauan berkali-kali, tapi massa tidak mengindahkan. Gas air mata dan water cannon terpaksa digunakan sebagai langkah terakhir,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Respons Mahasiswa

Sementara itu, perwakilan mahasiswa menilai tindakan aparat berlebihan. Menurut mereka, aksi yang dilakukan masih dalam koridor damai sebelum aparat menggunakan kekerasan. “Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi, bukan merusak. Tapi aparat merespons dengan cara represif,” ungkap salah satu koordinator aksi.

Kondisi Terkini

Hingga malam hari, situasi di sekitar Gedung DPR mulai berangsur kondusif. Jalanan yang sempat ditutup kini dibuka kembali, meski masih dijaga ketat aparat. Beberapa organisasi mahasiswa menyatakan akan kembali menggelar aksi lanjutan dalam waktu dekat. (**)

0 Komentar