Teks Khutbah Jumat 29 Agustus 2025: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid

Amalan Utama di Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Penuh Keberkahan
Amalan Utama di Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Penuh Keberkahan (freepik)
0 Komentar

Imam Abul Fida Ismail bin Umar ad-Dimisyqi, atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Ibnu Katsir menyebutkan dalam Tafsîr Ibnu Katsîr juz IV, halaman 146:

صَفَرْ: سُمِيَ بِذَلِكَ لِخُلُوِّ بُيُوْتِهِمْ مِنْهُمْ، حِيْنَ يَخْرُجُوْنَ لِلْقِتَالِ وَالْأَسْفَارِ

Artinya: “Safar dinamakan dengan nama tersebut, karena sepinya rumah-rumah mereka dari mereka, ketika mereka keluar untuk perang dan bepergian.”

Adanya kesunyian sendiri sering dinilai sebagai momentum tepat untuk melakukan muhasabah, introspeksi, dan refleksi serta kesempatan besar untuk mengenal diri, menata hati, dan memperbaiki arah kehidupan.

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 22 Agustus 2025: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama KitaTeks Khutbah Jumat 22 Agustus 2025: Menjadikan Aktivitas Bekerja Sebagai Ibadah kepada Allah

Kita rasakan bersama, kesibukan sehari-hari sering membuat kita kerap terjebak dalam rutinitas tanpa jeda, hingga lupa untuk mendengarkan suara hati sendiri.

Di sinilah kesunyian hadir sebagai anugerah, menjadi medium refleksi diri untuk meninjau kembali perjalanan hidup, mengukur sejauh mana langkah yang ditempuh, serta menimbang apakah arah hidup kita sudah selaras dengan nilai dan tujuan yang telah kita tekadkan.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Bulan Safar menjadi salah satu momentum tepat untuk melanjutkan dan menguatkan muhasabah yang sudah kita lakukan di bulan Muharram sekaligus menyiapkan diri untuk menyongsong Rabiul Awal.

Bulan Rabiul Awal yang juga sering disebut sebagai bulan Maulid merupakan momentum kelahiran Nabi Muhammad yang menjadi Rahmat bagi seluruh alam. Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya’ ayat 107:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.”

Dalam menyambut bulan Maulid, kita seharusnya tidak berhenti pada aspek ritual saja namun juga harus menjadi suntikan semangat untuk memperbaiki kualitas hidup.

Dalam menyongsong bulan Maulid, kita harus terus menumbuhkan cinta kepada Rasulullah dengan berbagai ibadah seperti bershalawat.

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat HUT RI ke-80: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para PemimpinTeks Khutbah Jumat 15 Agustus 2025: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju

Ibadah shalawat sangat penting karena kita harus mengetahui bahwa jangankan kita manusia biasa, Allah dan para Malaikat-Nya pun bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Allah berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ۝٥٦

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56)

Spesialnya ibadah shalawat ini, dalam Kitab Kifayatul Atqiya halaman 48 disebutkan bahwa bershalawat kepada Nabi menjadi amal ibadah yang pasti diterima oleh Allah SWT.

0 Komentar