KURASI MEDIA – Pihak Universitas Indonesia (UI) memutuskan untuk melakukan perkuliahan daring sementara terhitung dari Senin, 1 September hingga Kamis, 4 September 2025.
Adapun kebijakan tersebut, tertuang melalui Surat Edaran Rektor UI Nomor 3540 Tahun 2025.
Direktur Humas Media Pemerintah dan Internasional UI, Arie Afriansyah, menyatakan keputusan tersebut dilakukan dengan alasan situasi keamanan di wilayah Jabodetabek.
Baca Juga:Dari Kampus ke Industri: Telkom Dukung Ribuan Talenta Digital Siap Kerja Melalui Digistar ConnectProfil Brimob & Fungsinya: Bukan untuk Kawal Demo Menjadi Mesin Pembunuh
Hal itu pula didukung dengan banyaknya dosen dan mahasiswa yang harus melakukan perjalanan dari dan menuju kampus, baik di Depok ataupun Salemba.
“Kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring. Hal ini mempertimbangkan situasi dan kondisi keamanan di daerah Jabodetabek,” ucap Arie, dilansir dari Berita Satu. Senin (1/9/2025).
Bukan hanya perkuliahan saja, aktivitas administrasi dan manajemen di lingkungan kampus UI pun menyesuaikan dengan pola kerja 50:50, yakni sebagian pegawai tetap datang ke kantor.
Sedangkan sebagian pegawai yang lainnya, bekerja dari rumah.
Pengaturan lebih lanjutnya akan diserahkan kepada masing-masing kepala unit.
Lebih lanjut, secara tegas Arie menambahkan kebijakan tersebut hanya bersifat sementara. UI berharap situasi segera kondusif seperti sedia kala. Agar perkuliahan dan aktivitas di kampus dapat kembali normal.
Sehubungan dengan kebijakan tersebut, UI memastikan seluruh aktivitas akademik tetap berjalan meski tanpa adanya tatap muka.
Kampus juga akan terus memantau perkembangan situasi untuk menentukan langkah lanjutan setelah 4 September 2025.
UI demo ke Polda Metro Jaya
Sebelumnya ratusan mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) turun ke jalan guna menggelar aksi demo di Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025).
Baca Juga:5 Tuntutan Demo Mahasiswa Hari Ini, Soroti Kasus Ojol Tewas Ditabrak BrimobRicuh di DPR: Mahasiswa Bentrok dengan Aparat, Tuntut Hapus Tunjangan Rumah Legislator
Mayoritas dari mereka datang dengan 18 bus dan 17 angkot, sembari membawa bendera dan poster tuntutan dengan pengawalan ketat masyarakat dan pengemudi ojek online. Massa bergerak secara terkoordinasi menuju lokasi aksi.
Ketua BEM UI, Atan yang bertindak sebagai koordinator lapangan mengatakan aksi ini merupakan bentuk solidaritas.
“Ini efek domino dari kebijakan pemerintah dan DPR yang tidak bijak, termasuk kenaikan tunjangan dan pernyataan-pernyataan yang memicu kemarahan publik, ujar Atan kala itu.
Sebagaimana diketahui jumlah massa dari UI sendiri diperkirakan mencapai 1.000 orang dan bisa bertambah. Serta terdapat 10-15 universitas lain dikabarkan ikut bergabung dalam aksi solidaritas tersebut. (*)