Beliau menegaskan pentingnya akurasi dan konsistensi input data sebagai pondasi keberhasilan integrasi, sekaligus menggarisbawahi perlunya sinergi antar lini, khususnya antara Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan platform BPJS Kesehatan, agar proses bridging dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Diskusi interaktif pun berlangsung secara aktif dimana perwakilan FKRTL menyampaikan kendala teknis maupun masukan untuk digitalisasi sistem.
Salah satunya adalah dari Klinik Priangan Medical Center yang mempertanyakan landasan teknis integrasi bridging.
Baca Juga:Bukti JKN Milik Semua Kalangan, Mahasiswa Ini Rasakan Langsung Manfaat Progam JKNDari Cabut Gigi hingga Pengaduan Sistem: Fasya Ceritakan Pengalaman Positif Bersama BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan menegaskan bahwa regulasi terkait telah diatur dalam Permenkes No. 82 Tahun 2013, yang dapat dijadikan rujukan implementasi sistem informasi rumah sakit secara menyeluruh.
Kegiatan ini menghasilkan sejumlah kesimpulan strategis yang menjadi pijakan dalam upaya berkelanjutan transformasi digital layanan kesehatan.
Salah satunya adalah bahwa capaian digitalisasi FKRTL kini menjadi salah satu indikator penting dalam pertimbangan perpanjangan kontrak kerja sama antara BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan.
Selain itu, komitmen penuh dari manajemen FKRTL terhadap implementasi bridging farmasi dan Rekam Medis Elektronik (RME) turut memperkuat langkah menuju integrasi sistem yang menyeluruh.
BPJS Kesehatan juga menegaskan bahwa monitoring dan evaluasi akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari mekanisme pengawasan dan peningkatan mutu layanan.
Transformasi digital yang sedang dijalankan tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu administratif, tetapi menjadi bagian integral dari perubahan ekosistem layanan kesehatan nasional yang lebih terstruktur, responsif, dan berorientasi pada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dengan sinergi yang terus diperkuat antara BPJS Kesehatan dan FKRTL, diharapkan digitalisasi layanan kesehatan dapat diimplementasikan secara optimal, menjangkau lebih banyak peserta, serta mewujudkan sistem pelayanan yang unggul, efisien, dan adaptif terhadap tantangan era digital. (*)