Cimahi Sukses Kurangi Timbulan Sampah Harian Sebesar 30 Ton

Cimahi Sukses Kurangi Timbulan Sampah Harian Sebesar 30 Ton
Cimahi Sukses Kurangi Timbulan Sampah Harian Sebesar 30 Ton
0 Komentar

KURASI MEDIA, Cimahi, Jawa Barat – Kota Cimahi menegaskan komitmennya untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan melalui kombinasi inovasi kebijakan, partisipasi aktif masyarakat, dan penguatan infrastruktur.

Di tengah tantangan volume sampah yang terus meningkat dan keterbatasan lahan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), pemerintah kota menerapkan strategi berlapis: edukasi komunitas, penegakan kebijakan, serta penyediaan fasilitas pengolahan yang memadai.

Upaya ini telah menunjukkan hasil signifikan. Timbulan sampah harian yang semula mencapai 120 ton kini berhasil ditekan menjadi 90 ton. Penurunan ini bukan semata hasil intervensi teknis, tetapi buah dari pendekatan dua arah.

Baca Juga:Mendorong Perubahan dari Lingkungan RT: ISWMP Ajak Kabupaten Bandung Barat Memilah Dari SumberBupati Bandung Dorong Partisipasi Masyarakat Melalui Koperasi Merah Putih dalam Kelola Sampah

Di satu sisi, kesadaran masyarakat dibangun secara konsisten melalui sosialisasi, kampanye pilah sampah dari rumah, dan pemberdayaan komunitas lokal. Di sisi lain, pemerintah memperkuat sarana pengolahan sampah.

Kota Cimahi juga menerapkan kebijakan penjadwalan pengangkutan sampah yang efektif, sehingga warga terdorong untuk memilah sampah dari sumber. Dengan jadwal angkut tertentu untuk sampah organik dan anorganik, beban TPA dapat dikurangi secara signifikan. Kebijakan ini tidak hanya mengoptimalkan operasional, tetapi juga mendorong terbentuknya kebiasaan baru di masyarakat.

Warga Bergerak : Program ISWMP Mendukung Inisiatif Pengolahan Sampah di Sumber

Jauh sebelum sampah sampai ke TPA, sejumlah warga Cimahi sudah mulai mengelola sampahnya secara mandiri di tingkat komunitas. Di RT 03 RW 10, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, warga tak hanya diajak memilah, tetapi juga memproses sebagian sampahnya langsung di lingkungan tempat tinggal.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) yang dijalankan dalam kerangka Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP). Program ini menargetkan perubahan perilaku warga agar mulai memilah dan mengelola sampah dari rumah, sehingga beban ke TPA bisa berkurang drastis.

Sebelum pendampingan dimulai, hanya sekitar 30% dari 132 Kepala Keluarga (KK) di RW tersebut yang rutin memilah sampah. Namun berkat edukasi dari kader lingkungan, pengorganisasian oleh RT, dan sosialisasi intensif, kini lebih dari 82% KK sudah memilah sampah secara mandiri.

Lurah Cipageran, Asep Hendrayana, S.Hut., M.M., menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan program ini.

0 Komentar