KURASI MEDIA – Serangkaian insiden pada demo beberapa waktu lalu dinilai mencoreng citra institusi kepolisian. Banyak masyarakat yang merasa kurang puas atas kinerja kepolisian termasuk Kapolri.
Wacana pergantian Kapolri pun muncul. Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang saat ini menjabat sebagai Kapolri dikabarkan akan diganti oleh Presiden Prabowo Subianto pada akhir tahun 2025.
Atas wacana tersebut, publik kemudian menerka-nerka siapa yang akan menjadi pengganti Kapolri sekarang. Beberapa nama kemudian disebut-sebut masuk ke dalam bursa calon Kapolri.
Baca Juga:Mendorong Perubahan dari Lingkungan RT: ISWMP Ajak Kabupaten Bandung Barat Memilah Dari SumberPertamax Turbo dan Dexlite Turun Harga, Berikut Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia
4 Nama yang Berpotensi Menjadi Kapolri Baru
Nama-nama berikut kemudian menjadi perbincangan, mulai dari kalangan elite, politisi hingga pengamat kepolisian.
1. Komjen Pol Dedi Prasetyo
Nama pertama yang digadang-gadang akan menduduki posisi sebagai Kapolri adalah Komjen Pol Dedi Prasetyo yang saat ini menjabat sebagai Wakapolri. Komjen Pol Dedi merupakan lulusan Akpol 1990. Sebelum menjabat sebagai Wakapolri, ia juga pernah menduduki jabaratan Kadiv Humas Polri dan Kapolda. Ia dikenal piawai menangani isu sensitif dan komunikasi publik.
2. Komjen Pol Suyudi Ario Seto
Komjen Pol Suyudi Ario Seto merupakan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia lulusan Akpol tahun 1994, satu Angkatan dengan Ferdy Sambo. Ia pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan dikenal berpengalaman di bidang intelijen dan reserse.
3. Komjen Pol Syahar Diantono
Komjen Pol Syahar Diantono menjabat sebagai Kabareskrim Polri. Ia lulusan Akpol 1991 dan ahli di badang reserse dan penegakan hukum.
4. Komjen Pol Rudy Heriyanto
Komjen Pol Rudy Heriyanto saat ini menjabar sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ia memiliki latar belakang hukum dan pengalaman lintas Kementerian.
Itu dia empat nama yang disebut-sebut bakal gantikan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Meskipun demikian, baik pihak istana maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum memberikan pernyataan resmi mengenai isu pergantian ini.