Pengelola Pasar Caringin Enggan Kirim Sampah ke Tempat Lain, Ternyata Begini Alasannya

Penampakan tumpukan sampah di Pasar Induk Caringin
Penampakan tumpukan sampah di Pasar Induk Caringin, Kota Bandung (Sumber: Jabar Ekspres/ Dimas Rachmatsyah)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Pihak pengelola Pasar Caringin, Sharif Hidayat, menyampaikan alasan tak mengirim sampah ke Pasar Gedebage yang sudah mengelola sampah sebagaimana solusi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung.

Sharif sendiri menyampaikan keberatan dengan tipping fee yang mencapai Rp350.000 per ton. Apalagi dalam sehari ada 40 ton sampah. Lebih lanjut, Sharif mengatakan angka tersebut tidak sesuai. Sehingga ia merasa keberatan.

“Enggak masuk dengan tapping fee yang kita punya,” ujarnya kepada awak media, dilansir dari sumber kredibel, Sabtu (20/9/2025).

Baca Juga:Kota Cimahi Berhasil Atasi Pengurangan Sampah Harian hingga 30 TonPilot Project Pilah Sampah di Kab. Bandung: Anak Muda Jadi Motor Penggerak Perubahan Lingkungan

Adapun untuk mengatasi masalah sampah di Pasar Caringin, pengelola juga mengaku sudah negosiasi dengan DLH Kota Bandung. Menawarkan seharga biaya angkut saja.

“Bukan kami yang menawarkan. Mereka menawarkan perlu organic katanya. Ya udah ambil sok dibayarin truknya dari kami. Ketika ditawarin opsi seperti itu enggak mau dari pihak sananya,” tambahnya.

Ia mengungkapkan kalau saat ini pihaknya sedang menyiapkan teknologi yang ramah lingkungan. Lantaran, teknologi pengolahan sampah sebelumnya mendapat penolakan dari warga.

Sehingga, untuk mengatasi timulan sampah, saat ini pengelola bekerja sama dengan sejumlah pihak. Seperti membuang ke tempat-tempat yang sudah dikoordinasikan.

Sehubungan dengan itu, metode pengelolaan sampah yang bakal dijalankan di Pasar Caringin adalah bioteknologi. Pemilihan metode tersebut,menyesuaikan biaya operasional.

Kepala DLH Kota Bandung menyebutkan sudah bertemu dengan pihak pengelola Pasar Caringin, sebelum timbulan sampah viral.

Solusi yang ditawarkan supaya sampah tidak menumpuk, yakni dengan mengangkut timbulan sampah di Pasar Caringin ke Pasar Gedebage yang sudah mengolah sampah. Namun, pengelola pasar Caringin enggan.

Baca Juga:Bupati Bandung Dorong Partisipasi Masyarakat Melalui Koperasi Merah Putih dalam Kelola SampahCimahi Sukses Kurangi Timbulan Sampah Harian Sebesar 30 Ton

“Bahwa itu teh (sampah) merupakan kewajiban pengelola kawasan istilahnya kalau dalam Perda. Iya, kami boleh menangani tapi kalau ketentuannya dijalankan,” tutur Drato, dikutip sumber kredibel, Sabtu (20/9/2025).

“Serahkan kepada kami, kami kelola, tapi ya bayar retribusi, gitu. Kan semua butuh cost. Nah, pada saat tidak bersedia memberikan retribusi, ya terus gimana, kan kamu juga mengolah sampah butuh cost,”

Sebagai tambahan, dalam unggahan di media sosial, KDM menerangkan kalau sebelum permasalahan sampah itu viral. Ia pernah datang ke Pasar Caringin dan meminta pengelola, untuk mengelola sampah secara mendiri. (*)

0 Komentar