Bahkan, PBA menyediakan fasilitas tambahan seperti hantaran berupa Al-Qur’an dan perlengkapan ibadah bagi para pengantin.
“Pencapaian 50 pasangan selama lima tahun ini menjadi bukti nyata bahwa program ini dibutuhkan masyarakat. Kehadiran UMKM pun memberi nilai tambah karena mereka ikut berkontribusi dalam suasana kebersamaan,” jelas Dewi.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Selain memberi makna bagi pasangan pengantin, Nikah Bersama juga menghadirkan dampak positif bagi sektor ekonomi lokal.
Baca Juga:Umumkan Kelahiran Anak Pertama di Pestapora 2025, Tanggal Pernikahan Salma Salsabil Disorot7 Tips Memilih Perhiasan Emas untuk Pernikahan, Biar Cantik Sekaligus Jadi Investasi
Melalui bazaar UMKM, pelaku usaha memiliki kesempatan memperluas jaringan, memperkenalkan produk, hingga memperoleh dukungan langsung dari masyarakat.
PBA sendiri sudah lama aktif dalam mendukung UMKM melalui pendampingan, pelatihan, hingga perlindungan hukum lewat PSBA Legal Center.
Dukungan penuh juga datang dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah kota, KUA, hingga Dinas UMKM Provinsi Jawa Barat.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah bukti nyata kolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat.
“Inisiatif semacam ini membuktikan bahwa Bandung selalu memiliki ruang untuk gerakan bersama yang membawa manfaat. Semoga para pengantin bisa membina rumah tangga dengan langgeng,” ujarnya.
Milestone Penting PBA
Tahun 2025 menjadi penanda perjalanan lima tahun program Nikah Bersama PBA dengan capaian 50 pasangan.
Menurut Dewi Tenty, hal ini akan menjadi pijakan untuk memperluas manfaat ke depan.
Baca Juga:Al Ghazali dan Alyssa Akan Menikah, Ini TanggalnyaSinopsis Film Andaikan Ibu Tidak Menikah dengan Ayah
“Ini milestone yang membanggakan. Kami ingin terus memperluas manfaat, baik bagi pasangan yang akan menikah maupun bagi pelaku UMKM yang ikut terlibat,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi, PBA berkomitmen untuk terus menghadirkan program inovatif yang tidak hanya membantu masyarakat dalam hal sosial, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi kreatif lokal. (*)