KURASI MEDIA – Pidato Presiden RI Prabowo Subianto di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menjadi sorotan. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah dukungan Indonesia terhadap two state solution atau solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Palestina–Israel.
Pernyataan tersebut memicu diskusi luas, baik di dalam negeri maupun komunitas internasional. Banyak masyarakat kemudian bertanya: apa sebenarnya two state solution itu?
Apa Itu Two State Solution?
Two state solution adalah gagasan untuk membentuk dua negara merdeka yang hidup berdampingan secara damai:
Baca Juga:Solusi Two State Solution Prabowo di PBB Berpotensi Picu Kemarahan PublikPro Kontra Statement Prabowo soal Two-State Solution Palestina–Israel
Negara Israel, dengan wilayah yang sudah diakui internasional.Negara Palestina, yang mencakup Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.Konsep ini pertama kali muncul dalam resolusi PBB tahun 1947, namun hingga kini belum terealisasi akibat konflik berkepanjangan, perebutan wilayah, serta perbedaan politik antara kedua belah pihak.
Mengapa Jadi Kontroversial?
Meski dianggap sebagai solusi paling realistis oleh sebagian negara Barat, two state solution juga menuai kritik:
Pendukung: Menilai pendekatan ini bisa menghentikan kekerasan, mengurangi ketegangan di Timur Tengah, serta memberi pengakuan hukum internasional bagi Palestina.Penolak: Menganggap skema ini menguntungkan Israel dan justru melemahkan perjuangan rakyat Palestina yang menuntut kemerdekaan penuh dari pendudukan.
Posisi Indonesia di PBB
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten mendukung hak rakyat Palestina atas kemerdekaan. Namun, ia menilai two state solution dapat menjadi jalan tengah yang memungkinkan perdamaian tercapai tanpa harus melanjutkan spiral kekerasan.
“Indonesia akan selalu bersama rakyat Palestina. Tetapi kita juga harus realistis dalam mendorong perdamaian yang berkelanjutan,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Perdebatan tentang two state solution tampaknya tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Pidato Prabowo di PBB menjadi pemicu diskusi baru mengenai bagaimana seharusnya Indonesia bersikap di tengah dinamika geopolitik global sekaligus menjaga amanat konstitusi untuk menolak segala bentuk penjajahan. (**)