KURASI MEDIA – Uya Kuya bersama sang istri, Astrid Kuya belum lama ini melihat kondisi rumahnya yang ludes dijarah massa pada demo insiden ojol.
Sebelum memasuki rumahnya, anggota DPR nonaktif itu sempat membaca semua tulisan yang terpampang di tembok rumahnya dengan bernada kebencian.
“Silakan maki-maki saya, kalian mau fitnah saya apa pun, kalian marah sama saya silakan. Namun, jangan hina keluarga saya,” ujarnya dilansir dari Instagram Uya Kuya, Senin (29/9/2025).
Baca Juga:Sherina Munaf Diminta Polisi untuk Klarifikasi soal Kucing Uya Kuya, Ternyata Ini AlasannyaRumahnya Dijarah Massa, Berapa Total Kekayaan yang Dipunya Eko Patrio dan Uya Kuya?
“Jangan menghina anak-anak saya. Cukup saya yang menjadi sasaran kalian. Apa salah istri dan anak-anak saya?” tanyanya.
Pria kelahiran 1975 tersebut mengaku tidak peduli dengan semua barang miliknya yang telah dijarah. Namun, yang ada dalam benaknya adalah barang milik keluarga lainnya.
“Kalau saya dan Astrid, barang-barang kami sudahlah. Namun yang saya pikirkan, bagaimana barang-barang mertua saya, adik ipar saya, barang keponakan saya,” tegas Uya.
“Belum lagi barang milik karyawan saya yang mereka tabung dari hasil bekerja untuk membeli barang buat di kampungnya,” lanjutnya.
Selain itu juga, Uya Kuya menyebut semua barang milik anak-anaknya yang dibeli dengan uang mereka sendiri tanpa meminta kedua orang tuanya juga ikut hilang.
“Cinta dari SMP kelas 3, kemudian Ninp dari SMP kelas dua tidak pernah mendapatkan uang jajan sepeserpun dari saya. Mereka memiliki penghasilan dan cukup besar dari YouTube dan dari syuting televisi. Yang kalian ambil adalah hak dari anak-anak,” tutupnya.
Pelaku penjarahan telah ditetapkan
Tiga tersangka baru berhasil ditetapkan oleh polisi atas kejadian penjarahan rumah mantan anggota DPR RI, Uya Kuya.
Baca Juga:Dewi Perssik Rawat Kucing Eko Patrio, sang Pedangdut Banjir Pujian dari WarganetApa itu Tren Duduk Nicki Minaj yang Viral Sampai Diikuti Lucinta Luna? Begini Penjelasannya!
Sebelumnya sudah ada 12 orang yang ditetapkan kepolisian sebagai tersangka. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal.
“15 orang ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Disway.Id, Jumat (12/9/2025).
Ia pun menyebut dari kelima belas tersangka, ada yang masih di bawah umur. Adapun, untuk tersangka tersebut tidak dilakukan penahanan, namun diberi pembinaan akibat perbuatannya.