“Dengan begitu, sampah rumah tangga selesai di tempat. Ke TPS hanya sampah plastik saja yang dibawa,” ujar Vena.
Selain itu, pemerintah kecamatan juga menggencarkan gerakan penanaman pohon dengan menggandeng NGO Tapak Tiara. Bahkan, wisatawan yang berkunjung ke Pangalengan akan dihimbau untuk ikut menanam pohon.
“Kami ingin meluncurkan gerakan wisatawan menanam pohon. Jadi setiap orang yang datang bisa ikut menjaga kelestarian Pangalengan,” tambahnya.
Baca Juga:Ribuan Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Kini Lebih Aman dan SejahteraDAM Gelar Seleksi AHM Best Student 2025 Regional Jawa Barat
Vena menyebut, berkat kerja sama semua pihak, angka stunting di Pangalengan sudah menunjukkan penurunan signifikan.
“Pada 2024 jumlahnya sekitar 2.700 kasus, lalu Februari 2025 tercatat 1.600 kasus, dan sekarang turun lagi jadi 1.200 kasus. Dengan intervensi bersama, insyaallah angka ini terus berkurang,” katanya.
Ia menegaskan, penanganan stunting, kemiskinan, dan lingkungan harus dilakukan secara menyeluruh. “Pentahelix ini hadir agar semua pihak terlibat. Pemerintah saja tidak cukup, kita harus kerja bersama,” tutupnya. (**)