KURASI MEDIA – Parlemen Indonesia resmi mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 dengan nilai total Rp3.842,7 triliun. Anggaran tersebut ditetapkan setelah melalui rapat paripurna yang berlangsung hangat dan penuh dinamika politik.
Pemerintah menegaskan bahwa APBN 2026 akan fokus pada penguatan sektor pangan dan pertahanan nasional, dua prioritas utama yang dinilai krusial menghadapi tantangan global.
Rincian Fokus Anggaran 2026
Dalam pemaparannya, Menteri Keuangan menyebutkan alokasi terbesar APBN 2026 diarahkan untuk:
1. Ketahanan Pangan
Baca Juga:Realisasi FLPP di Jawa Tengah Mencapai 15.414 unit Rumah, Program 3 Juta Rumah Terus Digenjot Ide Sarapan Cepat, Sehat, dan Lezat untuk Anak Sekolah
- Peningkatan produksi beras, jagung, dan kedelai.
- Subsidi pupuk dan dukungan bagi petani kecil.
- Investasi pada infrastruktur irigasi dan teknologi pertanian modern.
2. Pertahanan Nasional
- Modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
- Peningkatan kesejahteraan prajurit TNI.
- Penguatan sistem keamanan siber dan pertahanan maritim.
3. Program Sosial dan Pendidikan
- Bansos untuk masyarakat miskin tetap dilanjutkan, meski dengan skema evaluasi.
- Anggaran pendidikan difokuskan pada digitalisasi sekolah dan peningkatan kualitas guru.
Alasan Pemilihan Prioritas
Pemerintah menilai pangan adalah isu mendesak seiring ancaman krisis global dan perubahan iklim. Sementara itu, pertahanan diprioritaskan untuk menjaga stabilitas kawasan, terutama di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks.
Ketua DPR menegaskan, pengesahan APBN 2026 ini diharapkan mampu “menjaga kedaulatan, memperkuat daya saing, sekaligus melindungi rakyat dari gejolak ekonomi dunia.”
Reaksi Publik dan Ekonomi
- Pelaku pasar menilai fokus pada pertahanan bisa menambah beban anggaran, tetapi positif bagi industri strategis dalam negeri.
- Petani dan asosiasi pangan menyambut baik rencana peningkatan subsidi dan infrastruktur pertanian.
- Pengamat ekonomi mengingatkan perlunya transparansi agar penggunaan anggaran tidak tumpang tindih atau disalahgunakan.
Dengan pengesahan APBN 2026 senilai Rp3.842,7 triliun, pemerintah menegaskan arah pembangunan Indonesia ke depan yang bertumpu pada ketahanan pangan dan penguatan pertahanan nasional. Keberhasilan implementasi kebijakan ini akan sangat bergantung pada efektivitas pelaksanaan di lapangan dan pengawasan yang ketat. (**)