Teks Khutbah Jumat 3 Oktober 2025: Mewujudkan Lingkungan Belajar Ramah Anak di Lembaga Pendidikan

Teks Khutbah Jumat
Teks khutbah Jumat tentang mewujudkan lingkungan belajar ramah anak di lembaga pendidikan. (Pixabay/fikihfirmansyah)
0 Komentar

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,

Rasulullah SAW adalah teladan agung dalam mendidik. Beliau tidak pernah bersikap kasar kepada anak-anak, bahkan dalam shalat berjamaah beliau memendekkan bacaan karena mendengar tangisan seorang bayi, agar ibunya tidak terbebani.

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا، وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا

Artinya: “Permudahlah urusan, jangan dipersulit; berilah kabar gembira, jangan membuat orang lari.”

Dalam hadits lain riwayat Muslim disebutkan:

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ

Artinya, “Sesungguhnya kelembutan tidaklah ada pada sesuatu melainkan ia memperindahnya, dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu melainkan ia merusaknya.”

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 26 September 2025: Mendidik Anti Korupsi Generasi Muda Sejak DiniTeks Khutbah Jumat 26 September 2025: Masjid Ramah Anak sebagai Pusat Pendidikan Umat

Kedua hadits ini menjadi pedoman dalam mendidik anak dan murid. Pendidikan harus memudahkan, bukan menyulitkan.

Pendidikan harus menumbuhkan semangat, bukan membuat murid lari dari ilmu. Pendidikan harus dihiasi dengan kelembutan, bukan dengan kekerasan yang akan merusak jiwa anak.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,

Para ulama sejak dahulu telah mengingatkan kita tentang adab dalam mendidik. Imam Ibnu Jama’ah al-Kinani dalam kitab Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim fi Adab al-‘Alim wal-Muta’allim juz 1, halaman 27 menegaskan bahwa seorang guru harus memperlakukan muridnya sebagaimana ia memperlakukan dirinya sendiri. Beliau menegaskan:

أَنْ يُحِبَّ لِطَالِبِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ Artinya: “Hendaknya seorang guru mencintai bagi muridnya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,

Imam Ibnu Jama’ah juga menjelaskan, guru hendaknya bersabar atas kekurangan murid, menutupi kesalahannya, lalu menasihatinya dengan kelembutan. Jika bisa dipahami dengan isyarat, tidak perlu menggunakan kata-kata kasar.

Jika tidak paham kecuali dengan ucapan jelas, maka barulah disampaikan dengan tetap menjaga adab dan kelembutan.

Guru hendaknya memudahkan penyampaian ilmu, tidak memberikan beban di luar kemampuan murid, dan mendidik murid dengan bertahap, dari yang sederhana menuju yang rumit.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 19 September 2025: Upah Layak bagi Pekerja sebagai Jalan Menuju KeberkahanTeks Khutbah Jumat 19 September 2025: Empati, Kunci Pemimpin yang Dirindukan Umat

Pendidikan yang ramah anak dan ramah murid adalah pendidikan yang berlandaskan kasih sayang, penghormatan, dan kelembutan. Pendidikan seperti inilah yang akan melahirkan generasi berakhlak, cerdas akalnya, dan sehat jiwanya.

0 Komentar