Ia menjelaskan, langkah ini penting mengingat pertumbuhan industri di Batang yang terus meningkat.
“Tahun 2027 sampai 2028 nanti ada sekitar 32 pabrik di Batang Industrial Park yang beroperasi penuh, dengan serapan tenaga kerja 100–125 ribu orang. Artinya, akan ada migrasi besar dan potensi timbulan sampah meningkat. Kalau dari sekarang tidak disiapkan, kita bisa kewalahan,” jelasnya.
Bupati menyebut, dukungan dari pemerintah provinsi dan kementerian sudah mulai terwujud. Salah satunya lewat rencana pembangunan TPST regional di Gringsing berkapasitas 100 ton per hari.
Baca Juga:Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers Bagi PemerintahannyaGenjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
Ia berharap kehadiran Gubernur Ahmad Luthfi di Desa Tersono memberi semangat bagi desa lain, untuk menjadikan pengelolaan sampah sebagai prioritas.
“Tersono bisa jadi role model untuk seluruh Batang,” tegasnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengapresiasi inovasi warga Tersono yang berhasil mengubah persoalan sampah menjadi peluang. Langkah Tersono ini adalah contoh pengelolaan sampah di tingkat hulu.
“Kalau semua desa melakukan hal yang sama, sampah tidak akan jadi beban besar di TPA. Kita tahu anggaran sampah terbatas, jadi desa harus kreatif dan mandiri seperti Tersono,” katanya. (*)