Greta Thunberg Diduga Disiksa Tentara Israel, Pemerintah Bantah Keras Tuduhan

Greta Thunberg Diduga Disiksa Tentara Israel, Pemerintah Bantah Keras Tuduhan
Greta Thunberg (instagram @gretathunberg)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, kembali menjadi sorotan dunia usai muncul laporan bahwa dirinya mengalami perlakuan buruk selama ditahan oleh otoritas Israel. Thunberg sebelumnya ikut dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla, konvoi kapal yang membawa bantuan menuju Gaza sebelum dicegat Angkatan Laut Israel.

Beberapa rekan aktivis yang ikut dalam misi tersebut mengklaim bahwa Greta mengalami penyiksaan fisik dan psikologis selama penahanan. Namun, pemerintah Israel membantah keras tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai “fitnah yang tidak berdasar.”

Kesaksian Aktivis: Greta Dipaksa Pegang Bendera Israel

Menurut laporan sejumlah aktivis yang dibebaskan, Greta Thunberg diduga mengalami sejumlah perlakuan tidak manusiawi, seperti:

Baca Juga:Greta Thunberg, Aktivis yang Disandera Israel, Siapakah Dia?Pro Kontra Statement Prabowo soal Two-State Solution Palestina–Israel

  • Dipaksa memegang bendera Israel saat interogasi berlangsung.
  • Ditempatkan di sel kotor yang disebut “penuh tungau dan tidak layak huni.”
  • Akses makanan dan air sangat terbatas selama masa penahanan.

Salah satu aktivis asal Malaysia, Hazwani Helmi, juga menyebut bahwa beberapa aktivis mengalami kekerasan verbal dan fisik saat ditangkap di atas kapal bantuan.

“Greta dan kami diperlakukan seperti kriminal, padahal kami datang membawa bantuan kemanusiaan,” ujarnya dikutip dari Dawn News (4/10).

Israel Bantah dan Sebut Tuduhan “Kebohongan Besar”

Kementerian Luar Negeri Israel dengan tegas menolak tuduhan tersebut. Dalam pernyataannya, Israel menegaskan bahwa seluruh aktivis yang ditahan telah diperlakukan sesuai hukum internasional.

“Semua tahanan mendapatkan perlakuan yang manusiawi. Tuduhan penyiksaan terhadap Greta Thunberg adalah kebohongan besar,” tulis pernyataan resmi pemerintah Israel dikutip dari The Times of Israel.

Israel juga menegaskan bahwa para aktivis diberikan pilihan untuk segera dideportasi, namun sebagian memilih tetap berada di tahanan sebagai bentuk protes.

Swedia Desak Investigasi Internasional

Pemerintah Swedia menanggapi serius kabar tersebut. Menteri Luar Negeri Swedia menyatakan bahwa tuduhan terhadap warganya merupakan hal “sangat serius” dan meminta Israel membuka akses konsuler untuk menyelidiki kondisi penahanan Greta Thunberg.

“Jika benar, ini adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia,” kata perwakilan Kementerian Luar Negeri Swedia seperti dikutip Anadolu Agency (5/10).

0 Komentar