KURASI MEDIA – Sebuah rekaman video yang menampilkan temuan plester luka dalam menu MBG tahu goreng viral di media sosial Facebook.
Plester luka tersebut ditemukan menempel dengan adonan tahu goreng terigu yang disajikan untuk siswa sekolah dasar di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kakak dari siswa yang menerima MBG, Andri (23) mengaku jika temuan itu bermula saat adiknya membawa pulang MBG dari sekolah pada Senin (20/10/2025).
Baca Juga:Lisa Mariana Resmi Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan KamilBiodata Julia Prastini, Selebgram Viral yang Menikah dengan Pria Korea dan Kini Jadi Sorotan Publik
“Jadi pas pulang mau dimakan, menunya sudah ada goreng tahu. Setelah digigit, kok ada yang keras,” ungkap Andri dalam salah satu keterangan.
Setelah dicek oleh Andri, ternyata terdapat plester luka yang ikut tergoreng bersama terigu goreng tepung tersebut.
“Setelah dicek kulit terigu goreng tahu itu ada hansaplast-nya,” lanjutnya.
Setelah kesal dengan temuan plester luka dalam menu MBG yang akan dikonsumsi adiknya tersebut, ia lantas memotret dan mengunggahnya di akun sosial media pribadi Facebook.
“Setelah itu dipoto dan saya posting di media sosial. Viral lah rame,” tuturnya.
Sebelum mengunggahnya di media sosial, Andri mengaku terlebih dahulu memberitahukan temuannya tersebut pada pihak sekolah. Selain itu, menu MBG itu juga ia simpan sebagai barang bukti jika peristiwa tersebut bukanlah hoax.
“udah dilaporkan ke pihak sekolahnya. Terus setelah disimpan sebagai barang bukti itu tidak hoaks,” pungkasnya.
Baca Juga:Pemprov Jateng Buka Hotline Aduan Keracunan Menu MBGBULOG pastikan serap gabah petani sesuai arahan pemerintah serta mendukung Program KDMP dan MBG.
Pihak SPPG Meminta Maaf
Mendengar hal tersebut, pihak SPPG yang bersangkutan kemudian menyampaikan permohonan maaf. Kepala SPPG Cigunung Desa Sukaresmi, Hana Nabilah Azmi, meminta maaf atas peristiwa ini.
“Pertama-tama, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini,” ucap Hana.
Hana menegaskan jika pihaknya tidak mengetahui menu MBG yang terdapat plester tersebut lolos dari dapurnya. Ia tak menampik jika kemungkinan adanya kelemahan dalam pengawasan saat proses penyajian terutama kondisi relawan yang mungkin mengalami luka dan kelelahan.
“Tentu ini menjadi bahan evaluasi kami ke depan agar lebih ketat dalam pengawasan proses penyajian MBG,” tambahnya.
Agar kejadian serupa tak terulang, pihaknya memastikan evaluasi secara menyeluruh serta memperketat kedisiplinan kerja dan memastikan kondisi semua relawan tetap prima.