Solusi yang mereka hadirkan bukan sekadar alat canggih, melainkan jembatan antara petani tradisional dan masa depan pertanian Indonesia. Sebuah sistem irigasi pintar berbasis Internet of Things (IoT), yang bisa diakses dari mana saja melalui web. Bernama “Adositering” yang merupakan kepanjangan dari Adopsi Sistem Irigasi Tetes Berbasis IoT dan Embung Tadah Hujan sebagai Solusi Pengairan Lahan Kering. Dengan sistem “Adosistering”, petani kini dapat mengatur kapan air harus mengalir dan kapan harus berhenti. Semuanya otomatis, sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi kelembapan tanah.
“Alat ini kami rancang sesuai dengan kebutuhan pertanian di Indonesia. Teknologi ini juga mampu membantu proses pemupukan otomatis yang lebih efisien. Semua dijalankan dengan energi baru terbarukan tenaga solar panel yang ramah lingkungan dan hemat biaya,” kata Haikal.
Inovasinya membuktikan bahwa energi bersih dan teknologi tepat guna bisa menyatu dalam kehidupan petani, tanpa menghapus kearifan lokal. Kini, ladang mereka kembali hidup dengan warna-warna hijau segar dari kangkung, bayam, kenikir, gambas, timun, kacang panjang, tomat, cabai, bawang merah, melon, dan semangka. Suara gemericik air dari pompa tenaga surya menjadi musik pengiring baru bagi keseharian mereka.
Baca Juga:Pertamina Hulu Energi dan PETRONAS Sepakati FOA Kontrak Bagi Hasil Blok BobaraPertamina Group Raih Apresiasi Pemerintah melalui Penghargaan Soebroto 2025
Nyatanya energi surya menjadi pahlawan tak terduga. Matahari yang selama ini terasa membakar, kini menjadi sumber kehidupan yang menggerakkan pompa air di Desa Sobokerto. Lahan yang sebelumnya terbengkalai, kini mulai bernyawa kembali untuk menopang kehidupan warga.
Sementara Kepala Desa Sobokerto, Surahmin meyakini cahaya harapan baru yang datang dari inovasi mampu tumbuh di desanya. Ruang hidup yang terkoneksi dengan teknologi menjadi langkah nyata Pertamina dalam menghadirkan sistem pengairan berbasis sensor tanah dengan sebuah inovasi yang bisa dikendalikan langsung melalui telepon genggam para petani.
“Saya yakin, inovasi dan teknologi yang ada mampu menambah semangat para petani untuk bisa lebih giat dalam mengolah lahan, serta memberikan sayuran dengan kualitas yang terbaik guna memenuhi gizi dan swasembada pangan masyarakat,” tambah Surahmin.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Desa Sobokerto di Kabupaten Boyolali ini merupakan salah satu dari 80 DEB yang diresmikan oleh Pertamina pada Hari Listrik Nasional 2025, kemarin, Senin 27 Oktober 2025. Kini Pertamina memberdayakan total 252 desa sebagai DEB, yang memanfaatkan energi baru terbarukan dan teknologi tepat guna, untuk menggerakkan aktivitas ekonomi kerakyatan desa, selaras dengan Asta Cita Pemerintah.
