Intan meyakini, tidak ada orang bodoh—yang ada hanyalah orang yang berhenti mau belajar. Karena sejatinya, kata dia, belajar adalah perjalanan seumur hidup.
Rekan-rekan kerjanya di lingkungan Dinas Ketenagakerjaan menyebut Intan sebagai sosok yang konsisten, teliti, dan memiliki empati tinggi terhadap persoalan masyarakat. Dalam kesehariannya, ia dikenal mampu membangun suasana kerja yang hangat namun tetap profesional.
Ketekunan dan semangat belajarnya juga menular pada lingkungan sekitarnya. Beberapa pegawai muda mengaku termotivasi oleh kegigihan Intan dalam menyeimbangkan karier, keluarga, dan pendidikan. “Bu Intan itu selalu bilang, kalau kita punya niat kuat dan mau berusaha, waktu akan menemukan caranya sendiri,” ujar salah satu stafnya.
Baca Juga:Mendorong Perubahan dari Lingkungan RT: ISWMP Ajak Kabupaten Bandung Barat Memilah Dari SumberBandung Dorong Pemilahan Sampah dari Sumber: Empat RT Jadi Percontohan ISWMP
Perjalanan Intan menjadi cerminan bahwa dedikasi dan semangat belajar dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab profesional. Di momentum Hari Sumpah Pemuda, kisahnya menjadi pengingat: bahwa ketekunan, kerja keras, dan sikap pantang menyerah adalah fondasi penting dalam meraih cita-cita. (red)
