KURASI MEDIA – Salah satu media asal Inggris, The Guardian menyoroti kondisi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digagas pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
The Guardian menyoroti proyek ambisius tersebut lewat sebuah artikelnya yang berjudul Indonesia’s new capital, Nusantara, in danger of becoming a ‘ghost city’ yang dipublikasikan pada Selasa (29/10/2025).
Dalam tulisan tersebut, The Guardian menyoroti nasib proyek masif yang menelan biaya fantastis yang tampaknya akan menjadi ‘kota hantu’ alih-alih menjadi ibu kota.
Baca Juga:Presiden Prabowo Alihkan Dana Sitaan Korupsi dan Narkoba untuk PendidikanKronologi Fransiska Dwi Melani, Direktur PT Mecimapro yang Diduga Gelapkan Dana Konser TWICE
“Namun di sepanjang deretan bangunan baru yang futuristik, jalan raya Nusantara sebagian besar kosong kecuali untuk beberapa tukang kebun dan turis yang ingin tahu,” tulis The Guardian dikutip pada Jumat (31/10/2025).
Tiga tahun sejak tiang ditancapkan, Presiden Prabowo Subianto sama sekali belum menginjakkan kaki ke sana sejak dirinya dilantik menjadi orang nomor satu. Bahkan muncul dugaan, dirinya dianggap diam-diam menurunkan status IKN dari ibu kota pemerintahan, menjadi ibu kota politik.
“Prabowo, yang belum berkunjung sebagai presiden, juga diam-diam menurunkan Nusantara menjadi “ibukota politik” pada bulan Mei, meskipun keputusan itu baru dipublikasikan pada bulan September,” tulis The Guardian.
Beberapa pengamat Indonesia mengatakan, fokus Prabowo selama tahun pertamanya menjabat yakni program-program fundamental, termasuk Program Makan Bergizi Gratis.
“Ibu kota baru bukanlah prioritas bagi Prabowo. Secara politis, IKN ibarat hidup segan, mati pun tak mau,” kata pakar hukum dari Universitas Mulawarman di Kalimantan Timur Herdiansyah Hamzah dalam artikel The Guardian.
Selain menyoroti kesunyian, anggaran IKN pun tak luput dari sorotan. Di bawah kepemimpinan presiden saat ini, pendanaan pembangunan IKN dipangkas menjadi Rp13,5 triliun dari anggaran semula pada 2024 yakni Rp39 triliun. Bahkan tahun depan, anggaran proyek ini kabarnya akan dimungilkan lagi menjadi Rp 5,7 triliun.
Selain menelan biaya fatastis, media Inggris tersebut juga menyoroti permasalahan lingkungan yang ditimbulkan seperti banjir, terpinggirkannya masyarakat adat, hingga kerusakan ekologis lainnya.
Baca Juga:Mengapa Pemkot Bandung Melarang Siswa Berkunjung ke Bandung Zoo?Lokasi Nobar Persib Bandung vs Bali United di Bandung dan Sekitarnya
Menanggapi hal ini, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menegaskan, jika pembanguna IKN masuk fase kedua. Dirinya juga membantah jika pembangunan IKN diperlambat demi kepentingan politik.
