Sedangkan pada segmen Enterprise, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp14,9 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Meski menghadapi tantangan melemahnya permintaan solusi korporasi, Telkom tetap optimistis terhadap potensi pertumbuhan segmen ini melalui penguatan kapabilitas Connectivity+, Cybersecurity dan Artificial Intelligence (AI), serta membangun kemitraan strategis dengan mitra teknologi global.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan Telkom untuk memperkuat posisi sebagai mitra utama dalam akselerasi digitalisasi di segmen pemerintahan dan korporasi, ekosistem untuk korporasi besar, serta perluasan layanan IndiBiz untuk menjangkau pasar UMKM melalui jaringan Telkom Regional di seluruh Indonesia. Dengan fondasi infrastruktur digital yang kuat dan inovasi yang berkelanjutan, Telkom senantiasa berkomitmen menghadirkan solusi digital terbaik bagi pelanggan B2B di berbagai sektor industri.
Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,9 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan normal sebesar 0,9% YoY, ditopang oleh pendapatan sewa menara sebagai kontributor utama. Pertumbuhan pendapatan perusahaan juga didorong oleh pendapatan layanan serat optik yang meningkat sebesar 23,8% YoY, sejalan dengan strategi perusahaan memperluas bisnis Fiber-to-the-Tower guna memperkuat portfolio produk. EBITDA dan Laba Bersih juga tumbuh sebesar Rp5,8 triliun dan Rp1,5 triliun dengan margin EBITDA meningkat menjadi 83,8%. Pencapaian pertumbuhan ini merupakan hasil dari upaya perusahaan dalam disiplin pada pengelolaan biaya.
Baca Juga:Telkom Kembali Duduki Peringkat Pertama Perusahan Indonesia yang Masuk Jajaran 500 World’s Best Employers 2025AI Campus Telkom Hadir di Universitas Negeri Padang, Siap Cetak Talenta Digital Terbaik
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, Mitratel menambah 698 menara baru guna mempertahankan kepemimpinan di industri menara. Total kepemilikan menara kini mencapai 40.102 unit dengan tenancy ratio mengalami peningkatan menjadi 1,55x dari sebelumnya 1,51x. Selain itu, sekitar 59% menara Mitratel berada di luar Pulau Jawa, menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung rencana ekspansi jaringan operator seluler yang didorong oleh peningkatan kebutuhan layanan data di seluruh Indonesia.
Selaras dengan transformasi korporasi yang sedang dijalankan, Telkom semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan industri digital nasional. Pada bisnis Data Center dan Cloud, Telkom mencatat pendapatan sebesar Rp1,4 triliun selama periode Kuartal III. Melalui anak usahanya NeutraDC, Telkom juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam menjawab meningkatnya permintaan terhadap infrastruktur data center dan layanan cloud di Indonesia. Utilization rate untuk kapasitas data center NeutraDC saat ini mencapai sekitar 89%. Sementara, untuk total utilization rate pada fasilitas data center secara keseluruhan, termasuk dengan neuCentrIX dan yang dikelola oleh Telin mencapai 77%.
