Bandung Sustainability Summit 2025 Resmi Dibuka: Dorong Aksi Kolektif Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

Bandung Sustainability Summit 2025 Resmi Dibuka: Dorong Aksi Kolektif Menuju Pembangunan Infrastruktur Berkela
Bandung Sustainability Summit 2025 Resmi Dibuka: Dorong Aksi Kolektif Menuju Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan.
0 Komentar

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan bahwa forum ini merupakan ajakan terbuka untuk bergerak bersama.

“Kita tidak lagi berbicara soal kepatuhan terhadap aturan, melainkan komitmen untuk mengubah cara kita membangun dan hidup di kota ini. Bandung ingin menjadi laboratorium hidup (living lab) keberlanjutan, tempat di mana kebijakan, sains, dan inovasi berpadu menghasilkan aksi nyata,” ujar Farhan.

Ia menyebut sejumlah inisiatif yang telah berjalan, seperti pengelolaan limbah terintegrasi, transportasi rendah emisi, hingga program urban farming yang melibatkan pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat.

Baca Juga:Rayakan HUT ke-14, NasDem Jabar Dekatkan Diri ke Masyarakat Lewat Kegiatan Senam BersamaJawa Tengah Berpotensi Besar dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Pada kesempatan yang sama, ITB dan Suvarna Sustainability menyerahkan buku “Denyut Bandung” kepada Pemkot Bandung. Buku tersebut memuat rekam jejak dan visi pembangunan kota berkelanjutan, termasuk kebijakan lingkungan, inisiatif sosial, hingga strategi ekonomi hijau.

ITB dan Suvarna Soroti Pentingnya Sinergi Triplehelix

Dekan FTSL ITB sekaligus Ketua Steering Committee BSS 2025, Dr. Eng. Nita Yuanita, S.T, M.T., menegaskan peran akademisi dalam menghadirkan solusi nyata.

“Sebagai institusi pendidikan teknologi, ITB memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan solusi ilmiah bagi tantangan keberlanjutan. Melalui BSS 2025 dan inisiasi pembentukan Sustainability Centre of Excellence, kami ingin menjembatani dunia akademik, kebijakan publik, dan sektor industri agar bersama-sama melahirkan aksi konkret menuju masa depan rendah karbon,” ujarnya.

Co-Founder & Director Suvarna Sustainability Abbie Ardiwinata menambahkan bahwa BSS dirancang sebagai ruang kolaborasi komprehensif.

“BSS 2025 kami rancang sebagai ruang sinergi yang mempertemukan kebijakan, ilmu pengetahuan, dan inovasi bisnis. Kami percaya, keberlanjutan hanya dapat diwujudkan bila ketiga unsur ini bergerak seiring—pemerintah dengan arah kebijakan, akademisi dengan basis pengetahuan, dan sektor swasta dengan kemampuan implementasi,” ujarnya.

“Ke depan, kami ingin BSS menjadi forum yang berkesinambungan—bukan sekadar pertemuan tahunan, melainkan wadah pertukaran gagasan dan tindakan nyata untuk membangun masa depan yang tangguh dan bertanggung jawab,” tambahnya.

Dukungan Kuat dari Industri Hijau dan Korporasi Besar

BSS 2025 turut melibatkan mitra dari berbagai sektor penting, antara lain PT Pertamina (Persero), Telkomsel, Telkom Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, Bumi Desa, Paragon Technology and Innovation, Foopak Bio Natura, Aqua Danone, Bank BTN dan Astra Infra.

0 Komentar