“Kawal Bumil Fest”: Gerakan Kolektif Jabar Tekan Kematian Ibu-Anak dan Cegah Stunting Sejak Dini

“Kawal Bumil Fest”: Gerakan Kolektif Jabar Tekan Kematian Ibu-Anak dan Cegah Stunting Sejak Dini
“Kawal Bumil Fest”: Gerakan Kolektif Jabar Tekan Kematian Ibu-Anak dan Cegah Stunting Sejak Dini
0 Komentar

“Stunting adalah dampak jangka panjang modernisasi. Jika satu generasi stunting, generasi berikutnya bisa ikut terdampak,” jelasnya.

Dari sisi pemerintah kota, Kabid Kesejahteraan Keluarga DPPKB Kota Bandung, Endah Komalasari, menuturkan bahwa berbagai layanan bagi ibu hamil dan remaja sudah berjalan melalui program Bina Keluarga Balita (BKB) dan Bina Keluarga Remaja (BKR). Ia kembali menekankan pentingnya fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai masa emas tumbuh kembang anak.

Pemkot Bandung juga rutin menggelar audit stunting, termasuk kunjungan langsung ke rumah ibu berisiko tinggi dengan tim lengkap—mulai dari dokter anak, dokter kandungan, ahli gizi hingga psikolog. Namun, tantangan kota besar seperti Bandung tidak kecil: kepadatan penduduk, akses air bersih, sanitasi hingga pengelolaan sampah masih menjadi faktor penting yang berpengaruh pada kasus stunting.

Baca Juga:IndiHome Hadirkan FTTR dan SMART Indoor Camera di Bandung, Bawa Pengalaman Digital Rumah yang Lebih StabilPencarian Korban Longsor Cibeunying Cilacap Terus Dilakukan, 6 Korban Ditemukan di Hari Ketiga  

Untuk memperkuat dukungan, Bandung kini mendorong Gerakan Orang Tua Asuh Stunting, sebuah kolaborasi lintas pihak yang melibatkan Rumah Zakat, Blackmores, PKBI, dan UNFPA. Meski posyandu tersebar luas, tingkat partisipasi masyarakat masih belum stabil.

“Kehadiran di posyandu baru 50–60 persen. Ketika ada penjemputan warga, angka itu naik, tapi kalau tidak menurun lagi. Ini PR besar untuk mengubah perilaku masyarakat,” ujarnya.

Kawal Bumil Fest sendiri merupakan hasil kolaborasi dari Pemprov Jabar melalui BKKBN Jabar, Rumah Zakat, UNFPA Indonesia, dan DPPKB Kota Bandung. Gelaran ini menghadirkan rangkaian kegiatan mulai dari prenatal yoga yang diikuti ratusan ibu hamil, talk show interaktif, hingga berbagai booth edukasi.

Di akhir acara, Kukuh kembali menegaskan urgensi penanganan kematian ibu dan anak di Jabar.

“Sekitar 189 per 100 ribu kelahiran ibu dan 187 Jabar, artinya Jawa Barat menjadi penyumbang tinggi di Jawa Barat. Karena itu, kenapa kami juga menggelar acara ini di Jawa Barat, dengan harapan menjadi kesadaran bersama. Dan kami yakin, event ini menjadi wadah edukasi yang sangat bermanfaat bagi para ibu hamil,” tandasnya. (*)

0 Komentar