KURASI MEDIA – Aplikasi penghasil uang AMG Pantheon yang mengklaim bukan ponzi ternyata tidak sepenuhnya aman. Dari berbagai sumber diketahui bahwa aplikasi ini ternyata masih terindikasi ponzi.
Layaknya sebuah aplikasi ponzi, maka besar kemungkinan berpotensi terjadinya penipuan. Mungkin memang tidak terjadi saat ini, karena berdasarkan informasi dari para anggotanya, aplikasi ini masih membayar anggotanya, sehingga dinilai masih menguntungkan.
Namun dari penelusuran Jabarekspres, ada beberapa fakta yang menunjukan bahwa aplikasi ini bermasalah, dan belum layak untuk digunakan investasi mengelola keuangan dari masyrakat.
Beberapa fakta tersebut diantarnya :
1. Ada dugaan tetap menggunakan skema ponzi
Baca Juga:Nonton 3 Episode DraChin Langsung Dapat Rp600 ribuan di Aplikasi EON Media, Benarkah Cuan dan AMAN?Amankah Daftar Aplikasi AMG Pantheon Sekarang? Investasi Trading Cripto yang Lagi Viral
Dari skema keuntungan yang ditunjukkan di website resminya, dimana pengguna dijanjikan keuntungan yang stabil dengan jumlah dan waktu yang sudah ditentukan, hal ini sangat berbeda dengan investasi resmi yang penuh spekulasi dimana keuntungan tidak dapat diprediksi secara pasti.
Selain itu aplikasi ini justru lebih fokus pada perekrutan member baru, dimana anggota yang berhasil merekrut member baru dan membayar deposit investasi, maka dia akan mendapatkan komisi besar.
Dari sini sudah terlihat skema ponzinya, dimana menggunakan cara yang sama seperti multi level market (MLM)
Tujuan utama aplikasi adalah mengumpulkan dana dari investor baru untuk membayar investor lama, yang merupakan ciri khas skema Ponzi.
2. Status Legalitas di Indonesia
Aplikasi ini tidak terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang merupakan syarat wajib bagi platform investasi atau perdagangan aset digital yang beroperasi di Indonesia.
3. Diduga Mencatur nama Entitas Asli
Terdapat perusahaan investasi global yang sah bernama Pantheon Ventures, yang terafiliasi dengan Affiliated Managers Group (AMG), yang mengelola dana pasar swasta (ekuitas swasta, real estat, dll.) selama puluhan tahun.
Aplikasi yang beredar di Indonesia diduga kuat hanya mencatut nama perusahaan sah tersebut untuk membangun kepercayaan palsu calon korban-korbannya
4. Platform Trading Berbahaya
Baca Juga:Titik Rawan Lokasi Razia Operasi Zebra Lodaya 2025 di Bandung Hari iniBenarkah Korban Bisa Dapat Ganti Rugi dari Leader Aplikasi VIR, Begini Caranya
AMG Pantheon diklaim sebagai platform trading digital yang menawarkan peluang investasi dengan keuntungan stabil tanpa risiko kerugian.
Aplikasi ini disebut bekerja sama dengan “tim dagang” yang mengirimkan sinyal atau kode pesanan ke grup Telegram. Pengguna cukup menyalin kode tersebut ke dalam aplikasi, lalu secara otomatis akan mendapatkan profit dalam waktu sekitar 20 menit.
