KURASI MEDIA – Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan program bantuan ternak tahun 2025 berjalan secara efektif serta diterima oleh kelompok yang benar-benar berhak.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan KBB, Wiwin Aprianti, menjelaskan bahwa sosialisasi menjadi langkah penting sebelum bantuan disalurkan.
Menurutnya, pemerintah daerah ingin memastikan seluruh calon penerima memahami proses, kewajiban, serta standar pemeliharaan ternak yang ditetapkan.
Baca Juga:Bandung Barat Perkuat Kesiapsiagaan Peternak dari Ancaman GempaProgram “Ngalong” Jadi Angin Segar bagi Pembudidaya Ikan Bandung Barat
“Kami tidak ingin program ini sekadar menyalurkan bantuan. Yang lebih utama adalah bagaimana bantuan tersebut bisa diolah, dikelola, dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan peternak,” kata Wiwin, Senin (10/11/25).
Ia menegaskan, pemahaman awal menjadi kunci agar para peternak mampu menjalankan manajemen pemeliharaan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dalam kegiatan tersebut, dinas memaparkan sejumlah aspek teknis, mulai dari jenis dan jumlah ternak yang akan diterima, prosedur penyaluran, hingga tata cara pemeliharaan yang baik.
Sosialisasi juga difokuskan untuk menyamakan persepsi antar-peternak dan memastikan transparansi agar tidak terjadi kesalahpahaman maupun konflik di lapangan.
Selain itu, peserta mendapatkan pembekalan mengenai budidaya ternak modern, termasuk kesehatan hewan, manajemen pakan, dan pengelolaan lingkungan.
Wiwin menilai peningkatan kapasitas peternak menjadi bagian tak terpisahkan dari misi besar pemerintah daerah dalam mendorong kemandirian ekonomi warga.
“Harapan kami, bantuan ini tidak hanya memperkuat permodalan peternak, tapi juga membuka peluang usaha baru. Dengan manajemen yang benar, populasi ternak dapat meningkat, pendapatan keluarga ikut terangkat, dan secara bertahap dapat memutus rantai kemiskinan,” ujarnya.
Baca Juga:Bandung Barat Dorong Peningkatan Kapasitas Lewat Sosialisasi KTNABandung Barat Intensifkan Edukasi Konsumsi Ikan kepada Masyarakat
Tak hanya soal teknis budidaya, kegiatan sosialisasi juga menekankan pentingnya membangun komitmen kelompok ternak sebagai wadah kolaborasi.
Pemerintah menilai keberhasilan program akan lebih terjamin jika kelompok mampu bekerja sama, saling berbagi pengalaman, dan menjaga kedisiplinan dalam pengelolaan bantuan.
Dengan rangkaian sosialisasi ini, Dinas Perikanan dan Peternakan KBB berharap proses distribusi bantuan dapat berjalan lancar, transparan, dan berdampak langsung pada peningkatan produktivitas sektor peternakan di daerah. (*)
