Geliat Ekonomi Selatan KBB: Gununghalu Masuk Peta Pengembangan Sapi Perah

Geliat Ekonomi Selatan KBB: Gununghalu Masuk Peta Pengembangan Sapi Perah
Geliat Ekonomi Selatan KBB: Gununghalu Masuk Peta Pengembangan Sapi Perah.
0 Komentar

KURASI MEDIA – Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah menyiapkan langkah strategis untuk mengembangkan konsep peternakan berkelanjutan di Kecamatan Gununghalu.

Upaya ini menjadi bagian dari percepatan peningkatan produksi susu sekaligus penggerak ekonomi masyarakat di wilayah yang memiliki potensi agribisnis tinggi.

Kepala Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti, menjelaskan bahwa program pengembangan sapi perah di wilayah tersebut telah dimulai sejak tahun lalu.

Baca Juga:Bandung Barat Mantapkan Posisi sebagai Sentra Produksi Susu Jawa BaratBandung Barat Mantapkan Edukasi Peternak Sebelum Penyaluran Bantuan Ternak

Pada tahap awal, pihaknya menggandeng tim konsultan untuk menilai kelayakan kawasan Gununghalu sebagai pusat pengembangan baru.

“Kita tahun kemarin tim konsultan meneliti cocok tidak di sana, bukan hanya soal hidup tidaknya sapi tapi bagaimana masyarakat di sana, mau enggak. Kemudian dampak sosial,” ujar Wiwin, Kamis (13/11/2025).

Ia menuturkan, kajian tersebut tidak hanya menitikberatkan pada aspek teknis, tetapi juga mempertimbangkan kesiapan sosial masyarakat dalam menerima aktivitas ekonomi baru dari sektor sapi perah. Kesiapan ini dinilai penting agar program dapat berjalan secara berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan bahwa warga di wilayah selatan benar-benar siap berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi baru yang ditawarkan sektor peternakan sapi perah,” ujarnya.

Hasil kajian menunjukkan bahwa Gununghalu memiliki potensi kuat untuk dikembangkan sebagai sentra sapi perah baru di Bandung Barat.

Kondisi geografis dan iklim yang sejuk dinilai mendukung, ditambah dengan peningkatan akses infrastruktur yang kini lebih memadai.

Wiwin menjelaskan bahwa wilayah dengan karakter lahan luas dan udara dingin sangat ideal bagi pengembangan sapi perah.

Baca Juga:Bandung Barat Perkuat Kesiapsiagaan Peternak dari Ancaman GempaProgram “Ngalong” Jadi Angin Segar bagi Pembudidaya Ikan Bandung Barat

“Kan sapi prinsipnya kalau ada kebun teh hidup di sana. Di sana juga sudah ada UPT kita ada di Gununghalu. Dan sekarang sudah ada beberapa kelompok yang mau mulai,” katanya.

Selain mendorong peningkatan produksi susu, Dispernakan KBB juga mengedepankan konsep peternakan ramah lingkungan.

Salah satu langkahnya yaitu mewajibkan pengolahan limbah kotoran hewan (kohe) menjadi pupuk organik yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.

“Konsepnya minimal kotorannya diolah, kita wajibkan,” ucap Wiwin.

Program ini diharapkan dapat menjadi model peternakan berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan peternak, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah Bandung Barat bagian selatan. (*)

0 Komentar