KURASI MEDIA – PT Daya Adicipta Motora (DAM) selaku Main Dealer Sepeda Motor dan Suku Cadang Honda di Jawa Barat kembali menggelar #Cari_Aman Skill Competition 2025 sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kemampuan dan pemahaman masyarakat terkait keselamatan berkendara.
Tahun ini, kompetisi diikuti oleh peserta dari dua kategori, yaitu 20 orang anggota komunitas binaan Ikatan Motor Honda Jawa Barat (IMHJB) serta 20 orang peserta dari kategori umum (karyawan perusahaan) yang telah mengikuti pelatihan safety riding di DAM sepanjang tahun 2025.
Acara yang berlangsung di Gedung Safety Riding Center DAM, Kamis (27/11/2025) ini menjadi wujud nyata komitmen DAM dalam menyebarkan budaya aman di jalan raya melalui edukasi dan praktik langsung.
Baca Juga:Peringati Hari Guru, Yayasan AHM Apresiasi Dedikasi Guru InspiratifDukung Program Strategis Pemerintah, BRI Terima Penghargaan dari Kementerian IMIPAS
Berbeda dari tahun sebelumnya, kompetisi tahun ini tetap menghadirkan dua tahapan penilaian, yaitu teori dan praktik, namun dengan tantangan yang lebih terstruktur untuk mengukur kemampuan peserta dalam menerapkan etika berkendara, membuat keputusan tepat saat berlalu lintas, serta keterampilan teknis mengendalikan sepeda motor.
Pada sesi praktik, peserta diuji melalui berbagai tantangan seperti teknik pengereman yang benar di area yang telah ditentukan serta kelincahan melewati rintangan pada Slalom Course dengan waktu terbaik.
Melalui rangkaian ini, DAM ingin memastikan seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan safety riding di tahun 2025 mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dengan baik.
Promotion Department Head DAM, Demmy Firmansyah, menyampaikan bahwa kompetisi ini tidak hanya menilai kemampuan mengendarai sepeda motor, tetapi juga karakter peserta dalam mengedepankan keselamatan.
“Mengusung semangat Sinergi Bagi Negeri, #Cari_Aman Skill Competition 2025 diharapkan mampu terus menggaungkan kampanye keselamatan berkendara dan menumbuhkan perilaku positif bagi seluruh pengendara di Indonesia. Kami berharap para peserta dapat menjadi panutan dalam menghadirkan budaya berkendara yang aman dan menghargai sesama pengguna jalan,” ujarnya.
DAM meyakini bahwa keselamatan berkendara bukan hanya soal teknik, tetapi juga menyangkut tanggung jawab, etika, serta kepedulian di jalan raya.
Melalui kombinasi penilaian teori dan praktik, peserta diarahkan untuk memahami pentingnya mewujudkan lingkungan lalu lintas yang tertib, aman, dan terbebas dari risiko kecelakaan.
