وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Sampaikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.”
Ma’asyaral Muslimin rahimakumullah
Saat ini, boleh jadi diantara kita ada yang sedang dalam kesusahan dan dirundung oleh berbagai masalah hidup. Akan tetapi sebagai umat Islam, kita harus yakin bahwa hal itu merupakan takdir terbaik dari Allah dan pada saatnya nanti, masalah-masalah hidup tersebut akan berlalu tergantikan oleh kebahagiaan dan kemudahan. Dalam al-Qur’an Surat al-Insyirah ayat 5-6, Allah Swt berfirman,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6)
Artinya: “Maka, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
Baca Juga:Dukung Program Strategis Pemerintah, BRI Terima Penghargaan dari Kementerian IMIPASCek Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Kamis 27 November 2025
Dalam ayat tersebut, Allah swt menegaskan bahwa setiap kesulitan selalu disertai kemudahan dan jalan keluar. Bahkan dalam satu kesulitan, Allah telah menyiapkan dua kemudahan dan solusi yang menyertainya.
Dalam ayat tadi terdapat lafaz al-‘usru artinya kesulitan yang diulang sebanyak dua kali dengan bentuk isim makrifat. Hal ini menunjukkan bahwa substansi kesulitan yang dimaksud adalah sama.
Sedangkan kata yusr yang berarti kemudahan diulang dua kali dengan pola isim nakirah. Dalam kaidah bahasa Arab, hal ini menandakan bahwa solusi atau kemudahan yang disebutkan di ayat pertama berbeda dengan kemudahan yang disebutkan pada ayat kedua, sehingga maknanya ada dua solusi dan kemudahan untuk satu masalah.
Demikian dijelaskan oleh Abu Sa’id Abdullah al-Baidhawi dalam Tafsir al-Baidhawi, juz V, hal. 321. Keterangan ini diperkuat oleh sebuah riwayat dari Imam Al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak,
خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا مَسْرُورًا فَرِحًا وَهُوَ يَضْحَكُ وَهُوَ يَقُولُ: ” لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ {فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا} [الشرح: 6] ”
Artinya: “Pada suatu hari, Rasulullah Saw. keluar dalam keadaan senang dan tertawa seraya bersabda, “satu kesulitan tidak akan menang melawan dua kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (HR. Al-Hakim)
Ma’asyaral Muslimin rahimakumullah
Dalam kitab Syuabul Iman karya Imam al-Baihaqi, diriwayatkan dari sahabat anas bin malik bahwa ketika Rasulullah duduk di hadapan sebuah batu, Beliau bersabda,
لَوْ جَاءَ الْعُسْرُ فَدَخَلَ هَذَا الْجُحْرَ لَجَاءَهُ الْيُسْرُ فَدَخَلَ عَلَيْهِ فَأَخْرَجَهُ ” قَالَ: قَالَ: ” فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ {فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا}
Artinya: “Andai kesulitan datang dan masuk (bersembunyi) ke dalam batu ini, niscaya kemudahan akan datang menghampiri dan masuk ke dalam batu tersebut untuk mengeluarkan kesulitan tadi.
